GRESIK, GELORAJATIM.COM – Kemalangan menimpa seorang pria bernama M. Khozzen (54 tahun) warga desa Cangkir, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik. Dirinya mengalami lebam hampir di sekujur tubuhnya lantaran jadi bulan-bulanan sejumlah warga yang diduga berasal dari desa Driyorejo.
Akibat dari kejadian itu Khozzen mengalami sakit dan tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Rasa sakit sampai sekarang masih dirasakannya setiap mau menggerakkan tubuhnya muncul rasa nyeri.
Dari keterangan Khozzen kepada Redaksi Lintasperkoro.com, dia dipukul dan ditendang oleh beberapa warga di Desa Driyorejo. Peristiwa itu dialaminya pada Minggu, 27 Agustus 2023, sekitar pukul 16.30 WIB.
Pada saat itu sedang ada kegiatan karnaval di Jalan Raya Driyorejo. Dijelaskan Khozzen, saat kegiatan karnaval berlangsung, dia melintasi jalan Driyorejo mengendarai motor. Saat melintas tersebut, motornya tidak sengaja menyenggol sepeda motor di jalan.
Karena panik, Khozzen melajukan motornya dengan kencang. Disaat bersamaan, warga yang hadir menyaksikan acara karnaval mengejar Khozzen sambil berteriak maling.
Beberapa warga kemudian mengejar Khozzen sehingga membuatnya bertambah panik. Akhirnya khosen meninggalkan motornya dan berlari masuk ke gang perkampungan. Namun, beberapa warga tersebut berhasil menghadangnya tepat di gang di Dusun Semambung, Desa Driyorejo.
Tanpa basa-basi, seketika itu beberapa warga langsung melontarkan pukulan dan tendangan ke tubuh Khozzen. Beberapa saat kemudian, datang personil Kepolisian dan TNI untuk mengamankan Khozzen. Namun, warga yang beringas terus memukul Khozzen yang sudah tidak berdaya.
Setelah maghrib, Khozzen dibawa ke kantor Polsek Driyorejo. Pada malam itu juga, Khozzen diminta pulang untuk berobat tanpa diberi pengantar untuk dilakukan visum. Tapi Khozzen tak mau tinggal diam atas kekerasan fisik yang dialaminya. Dia akan menempuh jalur hukum terhadap warga yang telah memukul dan menendangnya. Diapun akan melaporkan secara resmi ke Kepolisian supaya bisa dilakukan visum untuk memperkuat bukti.
“Segera akan saya laporkan. Akibat dari pemukulan itu, aku tidak bisa kerja. Sakit semua badan. Jika malam, timbul nyeri. Barang berharga berupa cincin juga hilang diduga dirampas pada saat kejadian itu,” kata Khozzen.
Dalam upaya menempuh jalur hukum tersebut, Khozzen didampingi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat Front Pembela Suara Rakyat (LSM FPSR). Ketua LSM FPSR, Aris Gunawan mengatakan, pihaknya akan mengawal kasus yang menimpa Khozzen hingga dia mendapat keadilan. (Waruureng)