SURABAYA, GELORAJATIM.COM – Salah seorang tokoh di Pulau Madura, Jawa Timur, Hariyanto Waluyo, ingin budaya kesenian Sapi Sonok di kenal kancah nasional.
Hal tersebut disampaikan tokoh yang akrab disapa Waluyo pada kegiatan kontes sapi sonok se Madura yang diselenggarakan di Lapangan Mandala, Desa Batukerbuy, Kecamatan Pasean, Pamekasan, Sabtu (26/8).
“Kita ingin kesenian sapi sonok ini tidak hanya dikenal di daerah, tapi di kancah nasional juga harus dikenal dan jadi perhatian pemerintah,” kata Waluyo dalam sambutannya.
Menurutnya, patung sapi sonok yang menjadi ikon kesenian yang ada di beberapa titik kota seperti di Jakarta, dinilai masih kurang memukau untuk dikenal masyarakat umum.
Dari itu Mantan Kepala Desa Batukerbuy itu menarget patung sapi sonok bisa jadi perhatian pemerintah dengan membangun dan meletakkan di beberapa titik strategis.
“Minimal patung sapi sonok ini dibangun di Bandara Soekarno-Hatta dan Juanda Surabaya,” ujarnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Pamekasan melalui Camat Pasean Muhammad Sukkur mengapresiasi kegiatan kesenian tersebut.
Menurutnya kesenian yang bisa mengundang banyak masyarakat untuk mengenal tradisi kesenian para leluhur yang sudah turun menurun perlu didukung.
“Pertama kami atas nama pemerintah sangat mendukung dan mengajak masyarakat untuk sama-sama dan ikut andil dalam melestarikan budaya sapi sonok,” ujar Sukkur.
Perlu diketahui kegiatan tersebut merupakan bagian dari serangkaian acara HUT ke-78 RI yang bekerja sama dengan PT. Pupuk Indonesia Wilayah Madura, Pemerintah Desa Batukerbuy dan dan komunitas peguyuban sapi sonok.
Saat pembukaan, acara ini disambut dan disaksikan banyak masyarakat. Sebab panitia menampilkan tari kesenian berupa Tari Muang Sangkal yang diperagakan oleh penari asal SDN Pasongsongan 4, Pasongsongan, Sumenep.
Kemudian dilanjut dengan Tari Puspo Warno dari Rukun Perawas, Slopeng, Sumenep.(rus)