SURABAYA, GELORAJATIM.COM – Ketua Komunitas Penggemar Sapi Sonok Pasean (Kompass) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Joko Pranoto, menyebutkan di balik tradisi dan kesenian sapi sonok, ada sisi lainnya yakni membantu ekonomi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Desa Dempo Barat, Kecamatan Pasean itu sambil merespons dan mengapresiasi kegiatan Kontes Sapi Sonok se Madura yang digelar di Lapangan Mandala, Desa Batukerbuy, Pasean, Pamekasan.
“Paguyuban gelaran sapi sonok ini mulai bangkit dan kembali digalakkan masyarakat pasca pandemi covid pulih dan kembali normal,” kata Joko, Minggu (27/8).
Menurutnya, kesenian sapi sonok tidak hanya sekedar gelaran dan seremonial biasa. Melainkan di dalamnya ada sebuah nilai tawar terhadap keberadaan sepasang ekor sapi yang dipajang dan dihiasi dengan dandanan yang menarik.
“Sekarang dengan maraknya kegiatan sapi sonok, ada sepasang sapi yang tembus harga Rp200 juta,” ujarnya.
Dari hal tersebut kata dia, kontes gelaran sapi sonok secara tidak langsung bisa membantu ekonomi masyarakat khususnya para petani dan peternak sapi.
“Dan ini tidak hanya terjadi di suatu wilayah saja, melainkan ini merata di daerah Pulau Madura,” tukasnya.(rus)