LAMPUNG TENGAH, GELORAJATIM.COM – Halal bihalal merupakan sebuah media, untuk mengembalikan kekusutan hubungan persaudaraan dengan saling memaafkan pada saat dan atau setelah hari raya idul Fitri. Hari raya idul Fitri, menjadi spesial ketika ada kebersamaan. Biasanya kebersamaan tercermin dari acara silaturahmi, yakni acara halal bihalal. Senin ( 8/5/2023 ).
Bertempat di masjid Muhajirin bandar agung, Kec. Terusan nunyai Kab. Lampung Tengah. Minggu malam Senin ( 7/5/2023 ), acara halal bihalal Syawal 1444 Hijriah berlangsung. Acara tersebut dibuka dan diawali oleh, Slamet Sutopo selaku kepala kampung bandar agung. Dalam sambutannya, Slamet Sutopo mengatakan halal bihalal merupakan suatu tradisi positif yang dilaksanakan umat Islam selepas perayaan hari raya idul Fitri. Jelasnya
Hal itu bertujuan untuk menyempurnakan kemenangan dan kesucian yang diraih, setelah melaksanakan ibadah puasa di bulan suci ramadhan selama sebulan penuh. Melalui kegiatan halal bihalal ini, kita dapat saling membersihkan diri dengan tulus dan ikhlas. Saling memberi serta meminta maaf antar sesama atas segala khilaf dan dosa yang pernah di perbuat. Ucapnya
Slamet Sutopo juga mengajak warga bandar agung dan sekitarnya yang hadir, untuk lebih mempererat tali silaturahmi antar sesama umat beragama. Memperkuat komitmen dan tekad, guna meningkatkan jalinan silaturahmi diantara sesama. Hal ini sangat diperlukan, dalam rangka mewujudkan keberhasilan pembangunan dan kemasyarakatan di bandar agung itu sendiri khususnya. Ungkapnya
Hadir dalam acara halal bihalal Syawal 1444 Hijriah tersebut, warga atau jama’ah sekitar masjid Muhajirin. Pengurus masjid Muhajirin, maupun juga jama’ah atau umat muslim lainnya yang melintasi masjid Muhajirin bandar agung.
Acara dilanjutkan, dengan mendengarkan tausiyah atau pencerahan perihal halal bihalal oleh KH. Nur Daim ( Rois Syuriah PCNU Lampung Tengah ). Yang juga sebagai, pengasuh dan pendiri yayasan Pondok Pesantren Darussalamah bandar agung Kab. Lampung Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, KH. Nur Daim menyampaikan dua hal inti dalam halal bihalal. Yaitu Hablum Minallah dan Hablum Minannas. Hablum minallah dimaknai dengan, meningkatkan takwa kepada Allah SWT. Yang bertujuan, menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya demi mendapatkan petunjuk dan hidayah dari Allah SWT. Jelasnya
Sedangkan Hablum Minannas, menjalin hubungan antar sesama makhluk ciptaan Allah. Termasuk di dalam pemerintahan, yakni antara atasan dan bawahan karena derajat manusia ditentukan oleh ketakwaan. Untuk itu, kedua hal tersebut sangatlah penting di kehidupan kita sehari-hari. Jaga dan pelihara selalu kedua hal tersebut, agar disetiap langkah kita selalu di rahmati oleh Allah SWT. Ungkapnya
Dan terakhir, janganlah kita berburuk sangka atau suuzhon kepada seorang muslim tanpa sebab. Merupakan perilaku buruk dan bencana besar, yang membahayakan masyarakat atau umat muslim. Berprasangka buruk adalah akhlak tercela, yang merusak hati dan keimanan seorang muslim. Islam mengajarkan, untuk menjauhi sifat-sifat akhlak yang tercela. Karena pondasi keislaman dan kesempurnaan iman adalah akhlak mulia. Tutupnya
Acara di akhiri dengan saling berjabat tangan, dan saling bermaaf-maafan. Dan makan bersama, oleh para jama’ah yang hadir dalam kesempatan halal bihalal tersebut.
Reporter : Tedhika