SIDOARJO,GELORAJATIM COM -Keluarga pasien mendatangi Rumah Sakit yang berada di daerah Waru kabupaten Sidoarjo lantaran kecewa atas pelayanan yang di berikan hingga ayahnya meninggal dunia.
Sutami,warga Kecamatan Sedati ini menilai, tindakan medis di rumah sakit tersebut menganggap kurang maksimal dan terkesan tidak peduli dengan kondisi pasien yang masih dalam kondisi belum stabil namun dikatakan dokter boleh pulang dan rawat jalan.
Sutami menceritakan peristiwa ini terjadi berawal saat dirinya dan keluarga mengantarkan ayahnya Teguh (67 tahun) berobat ke salah satu Rumah sakit pada hari rabu malam karena mengalami sakit perut dan muntah.Padahal kami sudah memberinya air kelapa ,namun bapak belum juga membaik dan gelisah kesakitan.
Kami antar bapak malam itu kami langsung ke ruang UGD namun pintu tertutup rapat dan nampak diganjal kursi dari dalam,akhirnya saya memberanikan diri untuk membuka pintu sambil memanggil perawat maupun dokter.Selang beberapa waktu kami ahirnya bisa masuk dan bapak di tangani oleh dokter dan perawat tutur Sutami.Jumat 10-3-2022.,
Setelah bapak mendapatkan perawatan dan injeksi, dokter bilang ” sudah boleh pulang”.Lho dok bapak masih gelisah kayak gini kok pulang apa gak ada perawatan lanjutan,atau rujukan dok,tanya Sutami,namun dokter bilang ” gak papa nanti sambil rawat jalan ( Sutami menirukan kata kata dokter).
Melihat kondisi bapaknya belum stabil Sutami dan keluarga tetap berupaya bertahan di rumah sakit dan kira kira Kamis 00.45 dini hari bapak meninggal dunia.Dokter kemudian melakukan pemeriksaan terhadap bapak untuk memastikan sudah meninggal dan disampaikan dokter bahwa bapak meninggal karena jantung urainya.
“Saya sangat kecewa dan kesal dengan pelayanan pihak RS ini, masalahnya ini menyangkut nyawa manusia, jadi seharusnya pihak rumah sakit harus serius melayani masyarakat apalagi ini pelayanan di rumah sakit.Dan saya pun pakai umum dan sebelum bapak meninggal saya minta bapak untuk di opname atau di rujuk.
Satu lagi yang disayangkan,” kita masih suasana bersedih ,kok saya di hubungi lewat WA yang mengatasnamakan admin meminta tagihan sejumlah uang kekurangan. Namun setelah kita datang untuk klarifikasi bersama kepala desa ke rumah sakit,kami kembali di hubungi dan meminta agar kami tidak membayarnya,kan aneh” pungkas Sutami.
Sampai berita ini diturunkan, terkait masalah ini pihak Rumah Sakit belum bersedia memberi keterangan.( Tim/ red)