GELORAJATIM.COM — 19 April 2025. Inovasi teknologi kecerdasan buatan kembali menarik perhatian publik. Kali ini, ChatGPT menjadi sorotan karena kemampuannya menghasilkan gambar realistis, termasuk foto buatan bersama tokoh publik atau idola hanya dalam hitungan detik.
Fitur ini tersedia melalui ChatGPT versi Plus yang mendukung image generation. Pengguna cukup memasukkan deskripsi singkat (prompt) dan mengunggah foto wajah untuk menghasilkan gambar personalisasi bernuansa profesional.

Tren ini menjadi viral di berbagai platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan X. Ribuan pengguna membagikan hasil foto mereka bersama selebriti, tokoh fiksi, hingga atlet favorit dalam beragam latar dan gaya visual.
Beberapa konten populer menampilkan poster konser palsu, adegan film imajinatif, hingga foto gaya candid dengan idola Korea Selatan. Tak sedikit pula yang memadukannya dengan konsep budaya lokal untuk menambah sentuhan unik.
Menurut pengamatan pakar teknologi digital, tren ini memperlihatkan bagaimana AI semakin mudah diakses masyarakat. “Bukan hanya praktis, tapi juga membuka ruang baru bagi ekspresi visual dan storytelling personal,” ujar Rizky Hidayat, analis media digital.
Langkah membuat gambar ini terbilang sederhana. Pengguna hanya perlu membuka ChatGPT Plus, menuliskan prompt sesuai keinginan, dan mengunggah foto wajah mereka. Dalam waktu singkat, gambar akan dihasilkan otomatis oleh sistem AI.
Meski bersifat hiburan, tren ini juga menimbulkan diskusi etis terkait penggunaan wajah publik. Beberapa pihak mengingatkan pentingnya menjaga batasan privasi dan menghormati hak citra tokoh yang digunakan dalam gambar.
OpenAI sebagai pengembang ChatGPT telah menyediakan pedoman penggunaan, termasuk larangan membuat konten palsu yang menyesatkan atau meniru identitas seseorang untuk kepentingan negatif
Bagi banyak kreator, tren ini menjadi peluang baru dalam branding dan produksi konten. Hanya dengan kreativitas dan perangkat minimal, siapa pun kini bisa menciptakan visual yang sebelumnya hanya mungkin lewat produksi profesional.
Dengan semakin majunya teknologi AI, kolaborasi antara imajinasi dan kecerdasan buatan tampaknya akan menjadi bagian penting dari masa depan industri kreatif digital.(Vieto)