SIDOARJO, GELORAJATIM.COM – Seorang warga pengguna Facebook membagikan sebuah rekaman video tentang keluhannya atas pelayanan di Puskesmas Taman Sidoarjo. Video yang diposting akun Facebook bernama @Yuskha Fatkhiyah pada Senin, (10/02/2025) siang itupun menjadi viral.
“Petugas Puskesmas yow…sampek entek bersih, teko nisor iku lo wes daftar, wes bayar jarene nek gak gowo KTP bayar, iki gowo KTP gowo KK tetep ae bayar (Petugas Puskesmas ya…sampai pasien habis bersih, dari bawah sudah daftar, sudah bayar katanya kalau tidak bawa KTP harus bayar, ini bawa KTP bawa KK tetap aja bayar ),” ucapnya dalam rekaman video yang diunggah disalah satu Grup.
” Bareng mlebu nang ruangan iki, iki loo opo iki, klaster…klaster 3 jare nang njero gak onk jeneng e (Begitu masuk ruangan ini, ini loo apa ini, klaster…klaster 3 info yang didalam tidak ada namanya), ” tambah suara di video itu.
Masih lanjut dalam rekaman video itu, “Wong nang kene dicangar, koen kiro waktu iku gak segala – galanya ta bagi aku (Orang disini dari tadi dibiarkan , kalian kira waktu itu bukan segala – galanya buat saya),” kata suara perempuan menyampaikan kekecewaannya.
Awak media GeloraJatim mencoba menghubungi Plt. Puskesmas Taman dr. Linda Megasari via aplikasi WhatsApp-nya beliau terkait video di sosmed. Plt. Puskesmas Taman membenarkan kejadian yang viral tersebut, hal ini terjadi dikarenakan ada trouble pada sistem jaringan aplikasi ERM atau aplikasi rekam medis elektronik yang digunakan oleh Puskesmas Taman, sehingga setelah pasien mendaftar namanya belum masuk ke daftar pasien di poli umum lantai 2.
” Memang benar ada video viral di sosmed terkait trouble di pelayanan kami, kami juga sudah dikonfirmasi Dinas Kesehatan Sidoarjo dan sudah kami jelaskan kronologi kejadiannya,” ujar dr. Linda.
” Kronologi kejadiannya sekitar pukul 10.55 WIB, Ibu itu mau meminta surat sehat untuk Nabila anaknya sebagai persyaratan mendaftar ke perguruan tinggi,“ ungkap dr. Linda menceritakan kronologi kejadian.
Masih lanjut dr. Linda ,” Setelah mendaftar dan membayar di pendaftaran, pasien diarahkan ke poli umum (Klaster 3) untuk mendapat pelayanan surat sehat,” lanjut dr. Linda.
” Setelah menunggu 1 jam kurang lebih pukul 12.15 WIB dan pasien yang lain memang sudah terlayani semua ibu tersebut menanyakan kedalam poli umum,” jelas dr. Linda. ” Setelah dicek ternyata nama anaknya belum masuk daftar pasien di poli dikarenakan ada trouble diaplikasi kami yang memang menggunakan vendor, pada hari ini memang ada 3 kejadian karena trouble pada sistem aplikasi kami dan semua sudah kami layani selesai dengan baik,” papar dr. Linda.
Lebih lanjut dr. Linda mengatakan ,” akhirnya petugas kami mengecek di pendaftaran dan memang sudah mendaftar, akhirnya kami layani dengan dilakukan pemeriksaan oleh dr. Rahmad dan selesai sekitar pukul 12.30 WIB,” imbuhnya lagi.
” Memang saat ini kami menggunakan aplikasi untuk sistem pelayanan pada pendaftaran kami dan memang masih perlu pembenahan dalam sistem tersebut,” terang dr. Linda.
Terkait pernyataan pelayanan kesehatan yang berbayar walau ber KTP Sidoarjo dan membawa Kartu Keluarga (KK) dr. Linda menjelaskan ” Itu sudah sesuai peraturan bupati ( Perbup ) Sidoarjo NO 1 Tahun 2024 tentang tarif retribusi untuk surat sehat dikenakan tarif sebesar 20 ribu “, tandas dr. Linda.
” Kami sudah meminta maaf atas ketidaknyamanan pasien dan keluarga terkait pelayanan kami yang mungkin membuat kecewa, kami bisa memahami kekecewaan beliau dan besok rencananya kami akan berkunjung kerumah beliau untuk kembali meminta maaf, saat ini kami masih menelusuri alamat beliau,” tutup dr. Linda mengakhiri wawancara via telepon Whatsap. (Rief)