Anak-anak panti asuhan Mabarrot YPM putra didampingi pengurus.
SIDOARJO, Gelorajatim.com – Panti asuhan Mabarrot YPM Sarirogo, dibawah naungan Yayasan Pendidikan dan Sosial Ma’arif (YPM) pusat Sidoarjo akan dikembangkan seperti halnya Pondok Pesantren.
Meskipun adanya pandemi Covid-19, tentunya berdampak besar bagi sejumlah panti asuhan di negeri ini. Namun demikian, pengurus panti asuhan Mabarrot YPM Sarirogo Kabupaten Sidoarjo malah semakin memacu kinerjanya untuk dapat berkembang menuju kultur sebuah pondok pesantren.
Ketua Panti Asuhan Mabarrot YPM Sarirogo, Drs. Sukendro Syahlil, MM, menyatakan dalam kesehariannya, baik perilaku, kegiatan diniyah dan kultur anak-anak yang berada di panti, menunjukkan seperti apa yang ada di pondok pesantren. Sehingga ke depan, pengurus panti berencana mengembangkan menjadi sebuah pondok pesantren yang bisa menjadi pusat pengembangan, penyebaran, pendidikan, pengajaran islam terpadu, terprogram serta berkelanjutan.Tentu ini menjadi harapan hingga tantangan bagi kita semua, di pengurus, pengasuh, serta masyarakat Kabupaten Sidoarjo dan sekitarnya,” terang Sukendro, Minggu (4/4/2021).
Wakil Ketua II Pengurus Panti Asuhan Mabarrot YPM Sarirogo Drs. H. Kasdi Arianto menceritakan, panti Mabarrot YPM ini berdiri pada tahun 1991 silam yang saat itu masih di pimpin oleh pendiri YPM yaitu KH. Hasyim Latief Munir bersama KH. Abdullah sebagai ketua dan masih berkembang sampai sekarang.
“Alhamdulillah dengan berjalannya waktu Panti Asuhan Mabarrot YPM yang dulu gedungnya kecil hanya satu lantai dan sekarang sudah berkembang menjadi tiga lantai didukung fasilitas cukup memadai,” kata Ustad Kasdi yang juga Ketua Takmir Masjid Besar Nurul Huda Raya Sarirogo itu.
Sementara, Sekretaris Panti Asuhan Mabarrot YPM Sarirogo H. Kusnut Taufiq mengajak kepada para donatur atau siapa saja yang berniat menyisihkan sedikit hartanya bisa disalurkan ke panti ini atau langsung menghubungi pengurus.
Menambahkan, Pengasuh Panti Asuhan Mabarrot YPM Sarirogo Ustad Aburis Kholil mengatakan, selain menempuh pendidikan di sekolah pada umumnya, sebanyak 62 putra dan putri juga dibekali dengan ilmu agama yang kuat dalam bentuk Madrasah Diniyah (Madin). Seperti mengaji Al Qur’an, belajar kitab kuning, hafalan dan kegiatan ekstrakurikuler banjari.
“Ini semua kita ajarkan untuk bekal hidup kepada anak-anak ketika mereka terjun di masyarakat,” pungkas Pengasuh Panti Asuhan Mabarrot YPM Sarirogo. (fah/run)