SIDOARJO – Jumat, 20 Juni 2025. Sebagai bagian dari implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) menggelar sosialisasi Program Bina Desa di Desa Segoro Tambak, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, pada Jumat, 23 Mei 2025 lalu.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya kolaboratif antara perguruan tinggi dan masyarakat desa dalam pengembangan potensi lokal serta penerapan ilmu berbasis teknologi tepat guna.
Acara dimulai secara khidmat dengan pembukaan dan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu perangkat desa. Doa ini menjadi simbol harapan agar kegiatan berjalan lancar serta membawa manfaat bagi warga dan mahasiswa.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Desa Segoro Tambak, Ibu Anik Mahmudah, yang menyampaikan apresiasinya atas kontribusi mahasiswa dalam mengembangkan potensi desa.
“Kami sangat terbuka dengan program seperti ini. Semoga kehadiran adik-adik mahasiswa bisa membawa manfaat dan membuka peluang baru bagi warga desa,” ujar Ibu Anik Mahmudah dalam sambutannya.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Dosen Pembimbing Program MBKM, Ibu Ir, Caecilia Pujiastuti, M.T., yang menekankan bahwa program Bina Desa adalah wujud nyata kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dan masyarakat.
”Program ini memberi ruang bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari masyarakat, sekaligus menghadirkan solusi nyata berbasis keilmuan,” jelasnya.
Memasuki sesi inti, kegiatan dilanjutkan dengan bazar produk inovasi mahasiswa yang terbagi dalam tiga pos utama:
a. Pos Makanan: Menyajikan produk olahan lokal seperti nugget duri ikan bandeng, abon duri ikan bandeng, sambal cumi, tepung alur dan mie alur.
b. Pos Pupuk: Menampilkan hasil riset pupuk organik dari limbah rumah tangga yang sudah dicoba oleh mahasiswa.
c. Pos Produk Lain: Memamerkan alat penjernih air dari cangkang kerrang, pellet ikan, sabun, lilin, tepung jeroan ikan dan ecoenzyme.
Antusiasme warga sangat terlihat dari keaktifan mereka mengunjungi setiap pos, mencicipi produk, dan berdiskusi langsung dengan mahasiswa terkait manfaat dan cara pembuatan produk tersebut.
Salah satu titik perhatian warga adalah pos makanan, khususnya produk nugget dan abon duri ikan bandeng. Produk ini dianggap unik karena mengolah duri, bagian ikan yang biasanya dibuang, menjadi makanan bernilai gizi tinggi.
Seorang warga, Ibu Nanik, sempat bertanya dengan penasaran, “Lho ini nugget kok dari duri ya? Emang bisa dimakan, Nak?”
Mahasiswa pun menjelaskan, “Bisa, Bu. Duri bandeng kami olah dengan proses pemanasan dan penghancuran, jadi halus dan aman dikonsumsi. Bahkan kandungan kalsiumnya cukup tinggi.”
Setelah mencicipi, Ibu Nanik pun berkomentar, “Wah, ini enak bener. Gurih, gak kerasa durinya. Ini bisa banget buat bekal anak saya sekolah.”
Sementara itu, abon duri ikan bandeng juga menarik perhatian warga lain, seperti Bu Siti yang bertanya tentang daya tahannya. Mahasiswa menjelaskan bahwa produk bisa bertahan dua minggu di suhu ruang dan hingga satu bulan jika disimpan di kulkas.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama serta harapan dari kedua belah pihak agar program seperti ini dapat terus berlanjut dan berkembang di masa mendatang.
Dengan terselenggaranya sosialisasi ini, mahasiswa Teknik Kimia UPNVJT berharap dapat terus menjalin kerja sama jangka panjang dengan Desa Segoro Tambak, khususnya dalam pengembangan potensi lokal, pemanfaatan limbah, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Program MBKM Bina Desa ini diharapkan menjadi pijakan awal terciptanya inovasi berkelanjutan yang lahir dari kolaborasi antara akademisi dan masyarakat.
Penulis : Ananda Melati Octa Pratama