SIDOARJO — Semangat kolaborasi antara dunia pendidikan dan masyarakat kembali ditegaskan melalui pelaksanaan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Bina Desa yang diinisiasi oleh mahasiswa Jurusan Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur. Program ini resmi dimulai di Balai Desa Segoro Tambak, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, sebagai bentuk nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.
Kegiatan pembukaan pada tanggal 29 April 2025 lalu berlangsung hangat dan penuh antusias, dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, serta perwakilan dosen pembimbing lapangan. Program ini menjadi ajang aktualisasi bagi mahasiswa untuk memadukan teori dan praktik langsung di lapangan, dengan memfokuskan kegiatan pada pengembangan potensi lokal desa yang dikenal unggul di sektor perikanan dan tambak
Dalam sambutannya, Kepala Desa Segoro Tambak, Ibu Anik Mahmudah, menyampaikan apresiasi mendalam atas kehadiran mahasiswa dan ide-ide kreatif yang mereka bawa ke tengah masyarakat.
“Kami merasa sangat terbantu dan bangga karena Segoro Tambak dijadikan lokasi program ini. Kami harap hasil dari program Bina Desa ini benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya para pelaku usaha kecil dan kelompok ibu-ibu yang sangat potensial untuk diberdayakan,” ujarnya.

Sementara itu, Dosen Pendamping Lapangan, Ibu Renova Panjaitan, ST, MT, menegaskan bahwa program ini tidak sekadar menjalankan kewajiban akademik, tetapi juga menjadi jalan pembelajaran sosial dan kepemimpinan bagi mahasiswa.
“Kami ingin mahasiswa mampu memetakan persoalan riil masyarakat dan memberikan solusi berbasis teknologi tepat guna. Inovasi yang mereka rancang di sini tidak hanya bersifat akademis, tetapi juga relevan dengan kebutuhan lokal,” jelasnya.
Beberapa program unggulan yang dijalankan selama masa pengabdian ini meliputi:
1.Pembuatan pupuk organik cair (POC) dari limbah rumah tangga, sebagai solusi pengelolaan sampah ramah lingkungan,
2.Inovasi produk pangan berupa nugget dari duri ikan, untuk meningkatkan nilai tambah hasil perikanan,
3.Produksi abon ikan bandeng yang ditargetkan sebagai produk UMKM unggulan Desa Segoro Tambak.
Kegiatan ini akan berlangsung selama satu bulan, melibatkan sinergi antara mahasiswa, perangkat desa, ibu-ibu PKK, karang taruna, dan pelaku UMKM lokal. Tak hanya sekadar kegiatan sementara, mahasiswa berharap program ini mampu menciptakan dampak jangka panjang dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa.
“Kami ingin menciptakan sistem yang berkelanjutan. Masyarakat bisa terus mengembangkan inovasi yang telah kami perkenalkan, bahkan setelah program ini berakhir,” ungkap Fahrizal salah satu mahasiswa peserta.
Dengan semangat gotong royong, program Bina Desa ini menjadi titik awal sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dalam menciptakan solusi berkelanjutan berbasis potensi lokal. Tak hanya fokus pada inovasi, mahasiswa juga membekali warga dengan pelatihan agar program ini dapat dilanjutkan secara mandiri. Keterlibatan aktif ibu-ibu PKK, karang taruna, dan pelaku UMKM menjadi kekuatan utama dalam menjaga keberlangsungan manfaat kegiatan.
Program ini bukan sekadar bentuk pengabdian, tetapi juga ruang belajar nyata bagi mahasiswa untuk memahami dinamika sosial dan mengasah kepemimpinan. Besar harapan, Desa Segoro Tambak dapat tumbuh menjadi desa percontohan yang mandiri, inovatif, dan menginspirasi wilayah lain dalam memanfaatkan sumber daya lokal secara cerdas dan berdaya guna.
Artikel ini ditulis oleh: Much Fahrizal Hanif dan Renova Panjaitan, S.T., M.T., Mahasiswa dan Dosen Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur