SITUBONDO, GELORAJATIM.COM — Jumat 15 November 2024. Mahasiswa dari Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur sejumlah 5 orang tengah terlibat aktif dalam program magang kampus merdeka yaitu MBKM (Magang Bersama Kampus Merdeka) di proyek penggantian jembatan bagor di daerah Kotakan, Situbondo, Jawa Timur. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang ada bangku perkuliahannya secara langsung di lapangan.
Proyek penggantian jembatan bagor yang terletak di ruas jalan pemuda (Link 35.060.13K) merupakan bagian dari perencanaan pembangunan untuk menggantikan jembatan bagor yang dinilai sudah tidak layak dan tidak mengikuti standar jalan dan jembatan provinsi. Jembatan bagor lama ini sudah ada sejak jaman peninggalan belanda dan pembangunan ini diinisasi karena sudah melebihi umur rencana jembatan yakni 50 tahun lebih. Tujuan dari pembangunan proyek ini salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas, keamanan serta konektivitas jalan provinsi dari situbondo menuju jember dan sebaliknya.
Proyek ini dimiliki serta diinisiasi oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga regional UPT Pengelola Jalan dan Jembatan (PJJ) Banyuwangi divisi situbondo. Dalam Perencanaan Pembangunan Proyek Jembatan Bagor Ruas Jalan Pemuda (Link 35.060.13K) yang dilaksanakan pada bulan Mei 2024 dan diharapkan selesai pada bulan Desember 2024 dengan panjang jembatan 60 m. Pada proyek pembangunan ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp. 10.349.785.232,00- (Termasuk PPN) dengan jenis kontrak yang digunakan adalah design and build. CV. Kawitan, selaku kontraktor pada Proyek Pembangunan Penggantian Jembatan Bagor.
Pemerintah Indonesia mengikuti program SDGs 17 yang artinya tujuan pembangunan berkelanjutan. Ini adalah 17 tujuan global yang ditetapkan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan bagi semua orang di negara ini. Salah satunya ialah SDGs 9. Proyek yang diikuti oleh mahasiswa MBKM ini berkontribusi pada SDGs 9 dimana pembangunan penggantian jembatan bagor ini bertujuan pula untuk membangun infrastruktur yang tangguh dan berkelanjutan serta mendorong inovasi dan perkembangan industri. Dengan memastikan bahwa infrastruktur publik seperti jembatan berada dalam kondisi layak, kegiatan ini mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Selama mahasiswa mengikuti kegiatan magang di proyek ini, mahasiswa diberi berbagai tugas, tanggung jawab serta kesempatan untuk terjun langsung dengan tenaga ahli dan profesional maka dari itu para mahasiswa mendapatkan ilmu serta pengalaman sehingga memahami setiap langkah progress pekerjaan yang diikuti pada proyek penggantian jembatan ini. Pihak kampus Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur juga turut andil untuk mendukung keberlangsungan program MBKM dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat.
Menurut salah satu mahasiswa yang mengikuti program MBKM ini, mengungkapkan ”Selama kegiatan magang di proyek ini, saya dan teman teman diajarkan menghitung kebutuhan material serta melihat progress pekerjaan bersama para tukang dan pelaksana, tak luput juga kami diajarkan menggambar rencana oleh pembimbing lapangan serta memperoleh ilmu, cerita dan pelaksanaan selama dilapangan oleh para konsultan. Kami juga diajarkan menggunakan alat waterpass dan total station untuk mengukur elevasi serta kontur kondisi lapangan, kami juga ikut turut andil melakukan uji-uji pada pekerjaan pondasi seperti test PDA, test PIT dan Hammer test.” ujar Reiga El Rafif
Mahasiswa magang lain, Andrew Naratama Widodo juga merasa mendapat banyak pengalaman dari kegiatan magangnya. Mahasiswa tersebut berpendapat bahwa perlakuan yang diterimanya selama berlangsungnya kegiatan magang di lapangan maupun kantor CV. Kawitan adalah baik dan menyambut sejak awal masuk magang pada akhir juli. ”Dari pertama kami menawarkan diri untuk ikut terlibat dalam kegiatan proyek kami selalu disambut dengan ramah,” ungkapnya.
”Kegiatan magang ini banyak memberikan pengalaman langsung dan ilmu yang sebelumnya kami belum dapat selama masa pendidikan di kampus terutama dalam metode pelaksanaan pekerjaan di lapangan selain dari itu kami juga dapat memperluas koneksi kami dengan memperkenalkan diri ke berbagai pihak professional seperti kontraktor konsultan dan dinas PU. Maka dari itu menurut saya soft skill dan hard skill seperti pengerjaan administrasi, pelaksanaan survey lapangan, penyelesaian masalah dan ilmu berkomunikasi kami dapat ditempa selama kegiatan ini dengan wawasan baru yang belum pernah kami pelajari yang tentunya akan berguna bagi kami dalam proses perjalanan kami untuk menjadi professional di bidang ini.” ungkap Andrew Naratama.
Dengan adanya pelaksanaan magang MBKM ini, mahasiswa diharapkan mendapatkan gambaran mengenai lingkup kerja di lapangan hingga proses pelaksanaannya dengan baik dan benar, mekanisme kerja, serta mengidentifikasi masalah-masalah yang sering terjadi dalam sebuah pekerjaan khususnya pada proyek pembangunan sesuai bidang teknik sipil. Dengan adanya program MBKM ini pula, mahasiswa mampu untuk mengaplikasikan pengalaman selama kegiatan magang di dunia kerja kedepannya.
Penulis: Reiga El Rafif, Andrew Naratama Widodo