Oleh: Vikky Pramudya Herdiansyah Poeloengan Mahasiswa Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur MBKM Bina Desa Segoro Tambak
GELOTAJATIM.COM — Mahasiswa Program Studi S-1 Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur menghadirkan inovasi berkelanjutan dalam bentuk Program Bank Sampah, sebuah inisiatif pengelolaan sampah terpadu yang tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai tambah ekonomi dan edukatif bagi warga Desa Segoro Tambak, Sedati, Sidoarjo.
Program ini berfokus pada pemilahan sampah rumah tangga menjadi organik dan anorganik secara sistematis. Sampah organik yang dikumpulkan diolah menjadi pupuk organik cair (POC) menggunakan metode fermentasi berbasis EM4 (Effective Microorganism 4), yaitu aktivator hayati ramah lingkungan yang mempercepat proses penguraian bahan organik.
“Tujuan utama kami adalah meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah sejak dari rumah. Melalui pemisahan sampah yang benar, kita bisa mengurangi pencemaran dan sekaligus menghasilkan produk yang bermanfaat,” ujar Vikky Pramudya Herdiansyah Poeloengan dan Muchamad Fahrizal Hanif, selaku penanggung jawab program.
Adapun Langkah-Langkah Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC):
1. Kumpulkan sampah organik seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan dalam wadah tertutup;
2. Tambahkan campuran air dan gula merah sebagai sumber energi karbon;
3. Tambahkan EM4 sebagai aktivator fermentasi;
4. Diamkan selama 7–14 hari hingga cairan berubah menjadi pupuk yang siap digunakan.
Pupuk hasil fermentasi ini dimanfaatkan oleh warga untuk menyuburkan tanaman di pekarangan rumah maupun lahan pertanian, menciptakan sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan dan mandiri. Sementara itu, sampah anorganik seperti plastik dan logam dikumpulkan dan dicatat untuk dijual ke pengepul, memberikan manfaat ekonomi langsung bagi warga.
Kegiatan demonstrasi pembuatan pupuk organik yang digelar di kantor desa disambut meriah oleh warga. Suasana penuh semangat mewarnai pelatihan yang langsung dipandu oleh para mahasiswa.
“Kami sangat senang dan antusias mengikuti kegiatan ini. Ternyata membuat pupuk organik itu mudah dan sangat bermanfaat. Bisa langsung kami terapkan di kebun rumah,” ungkap Pak Sarman, warga RT 02 yang hadir sejak pagi.
“Semoga kegiatan ini tidak berhenti di sini. Kami ingin terus belajar dan terlibat,” tambah Bu Sulastri, anggota PKK yang turut mengikuti sesi praktik.
Kepala Desa Segoro Tambak, Ibu Hj. Anik Mahmudah, S.AP., M.M., menyampaikan apresiasi besar terhadap keterlibatan mahasiswa dalam program ini. “Kami sangat mendukung keberadaan program Bank Sampah ini. Inovasi seperti ini sangat dibutuhkan di desa kami. Harapannya, masyarakat bisa lebih peduli terhadap lingkungan, dan program ini bisa menjadi budaya baru yang positif,” tuturnya.
Program Bank Sampah yang menjadi bagian dari kegiatan MBKM Bina Desa ini diharapkan menjadi model pengelolaan lingkungan skala lokal yang dapat direplikasi di wilayah lain. Tak hanya memberikan solusi jangka pendek, mahasiswa juga menyediakan modul panduan, pelatihan lanjutan, dan sesi diskusi interaktif guna memastikan keberlanjutan program pasca-keberangkatan mereka.
Dengan kolaborasi antara mahasiswa, warga, dan perangkat desa, kegiatan ini bukan hanya menjadi media pembelajaran akademik, tetapi juga wadah membangun kesadaran kolektif bahwa lingkungan yang bersih dan sehat berawal dari langkah sederhana memisahkan sampah, mengelola dengan bijak, dan berbagi manfaat bersama.