SEMANGAT: Bimbingan teknis pendataan keluarga 2021, tingkat desa di Kecamatan Candi, Sidoarjo. (anas/gelorajatim.com)
SIDOARJO, Gelorajatim.com – Kegiatan orientasi pendataan keluarga tahun 2021 di seluruh keluarga Indonesia dilakukan oleh ibu-ibu kader pendata di Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo, Kamis (18/3/2021).
Bertempat di Balai Desa Gelam, kegiatan ini diikuti kader pendata dari empat desa yaitu Desa Gelam, Desa Larangan, Desa Kebonsari dan Desa Candi.
Tujuannya adalah untuk melaksanakan proses pendataan tingkat desa yang sasarannya keluarga itu sendiri,” ucap Ibu Eni salah satu pendata di Desa Gelam.
Eni mengatakan kenapa pendataan keluarga menyasar di keluarga, ini disebabkan karena agenda pembangunan kerap menjadikan keluarga sebagai sasaran utama, sayangnya, tidak ada data keluarga dari sumber manapun dengan cakupan seluruh keluarga. kegiatan ini juga mematuhi protokol kesehatan, cuci tanggan, pakai masker dan jaga jarak.
“Melalui pendataan keluarga diharapkan hadir, satu data keluarga Indonesia,” ujar Eni.
Eni menjelaskan pendataan keluarga dilaksanakan setiap 5 tahun sekali oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Dengan ujung tombak penyuluh keluarga berencana dan petugas lapangan keluarga berencana melalui kader-kader pendata terlatih di masing-masing desa yang ada di seluruh Indonesia. Metodenya pun terus diperbaharui sesuai dengan perkembangan jaman.
Lanjutnya, pendataan keluarga tahun 2021 ini menggunakan dua metode yaitu metode Paper Based (formulir pendataan) dan smartphone (pendataan online). Dimana ini akan membuat data yang diperoleh dari keluarga langsung tersimpan di database pendata keluarga pusat dan menekan human error dalam pendataan keluarga.
“Harapannya adalah hasil dari pendataan keluarga tahun 2021 ini agar lebih valid,” ungkap Eni.
Menurut Eni, salah satu yang istimewa dari pendataan keluarga tahun 2021 yaitu didatanya ibu hamil dan bayi atau balita untuk mendapatkan data sebagai deteksi dini stunting. Masalah stunting merupakan gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak.
Selain itu pelatihan bagi team teaching sampai dengan kader pendata juga sudah mulai dilakukan untuk menciptakan profesionalitas pendata dalam mencari data kepada keluarga.
“Profesionalitas juga diperlukan untuk mendapatkan data yang valid dari keluarga,” pungkas Eni. (ans/her)