GELORAJATIM.COM — Mahasiswa PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar kampanye anti-bullying bersama anak-anak di Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Dusun Njara’an pada 19 Juli 2024 lalu.
Kampanye ini merupakan bagian dari program hilirisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak mengenai dampak buruk bullying dan menciptakan lingkungan yang aman serta mendukung.
Puluhan anak berpartisipasi dalam kampanye yang berlangsung dengan kondusif. Mereka membawa berbagai tulisan menolak tindakan bullying, memperlihatkan antusiasme untuk menciptakan komunitas yang lebih sehat dan bebas dari kekerasan.
Mahasiswa PMM UMM memulai kegiatan dengan memberikan edukasi tentang bullying. Mereka menjelaskan jenis-jenis bullying dan cara menghadapinya, sehingga anak-anak lebih memahami tanda-tanda bullying dan langkah tepat untuk meresponsnya.
Kampanye ini juga menghadirkan sesi diskusi terbuka. Anak-anak diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman dan bertanya, menciptakan dialog yang interaktif dan edukatif. Diskusi ini bertujuan meningkatkan rasa saling percaya di antara peserta.
Berbagai permainan dan lomba turut memeriahkan acara. Aktivitas ini dirancang untuk mempererat hubungan positif di antara anak-anak, membangun rasa kebersamaan, serta memperkuat solidaritas di lingkungan mereka.
Tidak hanya itu, para mahasiswa memberikan panduan praktis kepada anak-anak mengenai cara melaporkan tindakan bullying. Edukasi ini diharapkan mampu meningkatkan keberanian anak-anak untuk bersikap proaktif dalam menghadapi intimidasi.
Salah satu mahasiswa, Aldi Wibisono, menuturkan, “Kami ingin anak-anak merasa didukung dan tahu bahwa mereka tidak sendirian. Kampanye ini adalah langkah kecil untuk mencegah meluasnya kasus bullying.”
Respons positif datang dari warga setempat. Bapak Ahmad Arif, perwakilan desa, menyampaikan apresiasi atas kepedulian mahasiswa terhadap masalah sosial yang dihadapi anak-anak di lingkungan mereka.
“Semoga kampanye ini membawa manfaat dan membantu anak-anak di Desa Donowarih lebih memahami pentingnya saling menghormati dan menjaga lingkungan yang bebas dari bullying,” ujar Bapak Ahmad Arif.
Kampanye anti-bullying ini diharapkan menjadi inspirasi bagi komunitas lain. Melalui kolaborasi dan edukasi, diharapkan kasus bullying semakin berkurang, dan anak-anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang lebih aman dan sehat.(27/8/24)
Penulis: PMM Gelombang 1 Kelompok 56