SURABAYA, GELORAJATIM.COM — Sebagai bentuk nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya Pengabdian kepada Masyarakat, Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UPN Veteran Jawa Timur menyelenggarakan Guest Lecture yang bertema “Food Security and International Trade” pada 28 Mei 2025 lalu. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian acara PADMA EKAPITA (Pekan Akademik Ekonomi Pembangunan Indonesia) 2025 yang berfokus pada penguatan literasi pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Malaysia, Prof. Dr. Normaz Wana Ismail, Deputy Dean of Research and Innovation, School of Business and Economics, Universiti Putra Malaysia. Bertempat di GKB 2 ruang 2-6 UPN Veteran Jatim, kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa, dosen, serta praktisi ekonomi dan pembangunan yang antusias menggali isu-isu strategis global.
Guest Lecture ini dirancang sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat akademik dengan memperluas akses terhadap pengetahuan global yang relevan dengan kondisi Indonesia. Prof. Dr. Normaz memaparkan data mengejutkan bahwa lebih dari 828 juta orang di dunia mengalami kelaparan pada tahun 2021, dengan Asia dan Afrika sebagai kawasan terdampak terbesar.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ketahanan pangan mencakup empat dimensi utama yaitu ketersediaan, aksesibilitas, pemanfaatan, dan stabilitas pangan. Dalam konteks global, isu ini sangat dipengaruhi oleh perdagangan internasional, perubahan iklim, konflik geopolitik, serta kebijakan ekspor dan impor.
“Ketahanan pangan tidak hanya soal produksi, tapi juga soal akses ekonomi dan sosial terhadap makanan sehat dan bergizi,” jelas Prof. Normaz. Ia menyoroti bagaimana larangan ekspor beras oleh India serta dampak perang Rusia-Ukraina menyebabkan fluktuasi harga global dan mengganggu stabilitas pasokan pangan dunia.

Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan, Riko Setya Wijaya, S.E., M.M., menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar kuliah tamu, melainkan bentuk pengabdian berbasis edukasi. “Kami ingin mahasiswa dan sivitas akademika mendapatkan wawasan global langsung dari pakarnya. Ini bagian dari tanggung jawab kami untuk mendidik, memberdayakan, dan menginspirasi,” ujarnya.
Menurut Arum Indiharwati, S.ST., M.SEI., salah satu panitia pelaksana dari Prodi Ekonomi Pembangunan, kegiatan ini juga menjadi bentuk keterlibatan aktif sivitas akademika dalam menyampaikan isu-isu pembangunan kepada masyarakat luas.
“Kami berharap forum ini menjadi sarana belajar sekaligus bentuk kontribusi sosial kampus terhadap isu-isu strategis,” tambahnya.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis Prodi Ekonomi Pembangunan dalam memperluas jejaring akademik dan memperkuat kapabilitas sivitas dalam memahami isu global. Dengan kegiatan seperti ini, Prodi Ekonomi Pembangunan menunjukkan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang literat, tanggap, dan adaptif terhadap tantangan pembangunan global.
Penulis: Arum Indiharwati, Riko Setya Wijaya