SIDOARJO, GELORAJATIM.COM – Kusnadi (66), mantan Ketua DPRD Jawa Timur (Jatim) yang sempat dilaporkan hilang pada pekan lalu oleh keluarganya, akhirnya ditemukan di Tanah Merah, Bangkalan, Senin (09/06/2025) dini hari.
Setelah ditemukan dalam kondisi sehat, dan dijemput keluarga, Kusnadi saat ini sudah kembali pulang ke kediamannya di Dusun Wonokayun, Desa Wonokarang, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, yang juga menjadi tempat usaha ayamnya.
Senin (09/06/2025) sore, sekitar Pukul 16.15 WIB, Kusnadi mendatangi Mapolsek Balongbendo untuk mencabut laporan kehilangannya, ditemui Kapolsek Balongbendo AKP. Sugeng Sulistiyono, S.H., M.H. dan Kanit Reskrim Iptu. Ali Machmud, S.H.
Saat menemui puluhan awak media diruang pelayanan SPKT Polsek Balongbendo, Kusnadi mengatakan dirinya dalam keadaan baik-baik, tidak seperti yang diberitakan sebelumnya, bahwa Kusnadi ditemukan dalam kondisi linglung,” Saya baik-baik saja, tidak kenapa-kenapa,” ujar Kusnadi.
Kusnadi membantah keras bahwa dirinya diculik. Dalam sebuah pengakuannya, ia menceritakan bahwa kepergiannya semata-mata untuk mencari ketenangan dan pengobatan alternatif.
“Saya itu kan tinggal di peternakan, dan itu saya tinggal sendirian, terus terang saja, ya mohon maaf ya, karena saya ini sudah tidak bareng dengan ibunya, saya tinggal sendiri di situ saya mikir, mosok lebaran-lebaran saya tinggal sendirian di sini, terus laopo,” ujarnya.
Menurutnya, dua minggu sebelum keberangkatan, seorang teman dari Pamekasan, Madura, datang ke tempatnya untuk survei membuka Warung Madura, teman tersebut sempat beberapa kali menginap meskipun hanya tidur di kursi, dan menjelang lebaran, temannya hendak kembali ke kampung halaman.
Ia juga mengungkapkan bahwa selama ini tengah berjuang melawan penyakit kanker getah bening,“ saya ini kena kanker getah bening stadium 3B dan saya sudah 17 kali kemotherapy, sudah hampir dua tahun saya kena kanker, jadi rasanya bosan, maka saya juga cari obat alternatif lah,” ungkap Kusnadi.
Perjalanan ke Madura itu juga mencari alternatif pengobatan spiritual dan doa dari para kiai, Ia tinggal di sebuah pesantren di sana, namun karena keteledoran, handphone miliknya tertinggal di dalam mobil saat tiba di lokasi.
“Itu saya taruh di belakang jok, turun di sana lupa ngambil, akhirnya sudah sekitar jam 11-an, ngobrol udah selesai, saya cariin mobilnya, supirnya itu yang punya mobil itu sudah pergi,” ujarnya.
Handphone tersebut baru kembali ke tangannya pada malam Sabtu setelah pemilik mobil mengantarkannya,“ saya lihat mati hp-nya karena kehabisan baterai, saya pinjam charger teman itu, handphone-nya itu Nokia jadi tidak sama, barulah tadi malam ada teman satu lagi yang datang bawa charger-an baru saya cas sekitar jam 11 malam,” tuturnya.
Begitu bisa mengakses handphone dan membaca berita, Kusnadi langsung menghubungi anaknya,“ saya buka berita itu masyaallah luar biasa isinya, saya kemudian berkabar ke anak,” tuturnya.
“Yo wis, Pak, subuh-subuh tak jemput,” ucapnya menirukan ucapan anaknya, Ia mengakui bahwa kesalahannya adalah tidak sempat memberi kabar kepada keluarga, namun bukan karena kesengajaan.
“Saya tidak diculik, saya tidak melarikan diri, saya tidak hilang, saya tidak menghilang, saya tidak dianiaya, malah di sana itu dikasih makan sate, dikasih makan gulai pas lebaran haji,” ucapnya.
Diakhir keterangan-nya, Kusnadi menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak, termasuk Kapolsek, masyarakat dan media,“ saya mohon maaf sekali kepada seluruh masyarakat, dan saya mohon maaf betul,” pungkasnya sambil bersalaman dan mencium tangan Kapolsek Balongbendo.

Sementara itu, Kapolsek Balongbendo, AKP Sugeng Sulistiyono, membenarkan bahwa Kusnadi kini telah kembali ke rumah dalam keadaan sehat dan laporan orang hilang telah dicabut.
“Kasihan keluarganya sampai cemas. Tapi sekarang sudah jelas, Pak Kusnadi dalam keadaan sehat, dan sudah bersama keluarganya. Masalah ini muncul hanya karena HP-nya mati dan tidak bisa dihubungi, saat ini juga laporan-nya langsung dicabut” pungkasnya. (Rif)