GELORAJATIM.COM — Salah satu dokter gigi yang mendalami implan gigi yaitu drg. Christine Hendriono, sp. KG, FISID, FICD dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang pemasangan Implan gigi, menekankan mengenai beberapa hal yang wajib diketahui pasien sebelum memasang implan gigi.
Tak bisa dipungkiri, gigi yang tanggal atau copot dapat menurunkan tingkat percaya diri seseorang. Namun tanpa disadari, gigi yang copot bukan hanya menimbulkan masalah estetika saja, melainkan ada beberapa dampak buruk yang akan kamu rasakan jika gigi copot tanpa menggantinya.
Gigi yang ompong dapat mengganggu aktivitas mengunyah makanan. Nah, supaya bisa mengunyah dengan normal kembali, gigi yang hilang bisa diganti dengan pasang gigi palsu ataupun implan gigi.
Selain efektif mengembalikan fungsi gigi dalam mengunyah makanan, gigi palsu dan implan gigi sama-sama dapat memperbaiki penampilan maupun kemampuan berucap.
“Mengenal Dental Bridge, gigi palsu permanen yang nyaman digunakan, mengetahui perbedaan gigi palsu dan implan gigi penting sebelum kamu mengisi kekosongan gigi yang hilang,” ujar Dokter Christine.
“Gigi palsu sendiri ada dua jenisnya, yaitu gigi palsu fixed dan gigi palsu lepasan. Gigi palsu fixed artinya tidak bisa dilepas pasang karena direkatkan semen khusus pada gigi penyangganya. Sementara, gigi palsu lepasan bisa kamu lepas pasang sendiri,” sambungnya.
Adapun implan gigi adalah tindakan mengganti gigi yang hilang dengan menanamkan komponen ke dalam tulang rahang. Komponen ini biasanya terbuat dari bahan titanium.
Implan gigi juga bisa digunakan untuk mendukung protesa gigi, seperti gigi tiruan, crown gigi, maupun crown and bridge. Selain itu, implan gigi bisa berperan sebagai penjangkaran pada perawatan ortodontik, yaitu jenis perawatan untuk mengoreksi tumbuh kembang rahang dan gigi yang tidak selaras.
Ada sejumlah kelebihan dan kekurangan gigi palsu ataupun implan gigi yang perlu kamu tahu dan pertimbangkan, berikut penjelasannya:
1.Gigi Palsu
Tidak sedikit orang memilih gigi palsu karena dinilai lebih murah dan terjangkau. Meski begitu, salah satu risiko pakai gigi palsu adalah aksesori ini bisa terlepas dan tertelan sehingga menyebabkan kesulitan bernapas.
Kelebihan Gigi Palsu :
Harga lebih murah sehingga lebih terjangkau. Proses pengerjaannya relatif lebih cepat, bisa dilakukan dalam 1-2 minggu dan tidak memerlukan pembedahan.
Gigi palsu hanya perlu dicetak dan disesuaikan. Selain itu bisa digunakan untuk nyaris semua kondisi tulang alveolar yang sudah banyak mengalami penyusutan maupun kelainan pada tulang rahang akibat trauma atau operasi
Kekurangan Gigi Palsu :
Gigi palsu harus dilepas dan dibersihkan setiap malam. Apabila pembuatannya tidak bagus, gigi palsu bisa kurang stabil dan longgar saat digunakan untuk mengunyah.
Warna gigi dari bahan akrilik bisa memudar sehingga bisa mengurangi penampilan dan tidak bisa digunakan untuk mengunyah terlalu keras.
Berisiko lepas, patah, bahkan tertelan. Rasa asing, aneh, dan mulut terasa penuh bisa timbul ketika gigi palsu lepasan pertama kali dipasang. Pada kasus tertentu, rasa tidak nyaman maupun nyeri bisa muncul beberapa pekan setelah gigi palsu terpasang.
Berisiko memicu penyusutan tulang dan jaringan gusi. Hal ini menyebabkan gigi palsu terasa longgar sehingga meningkatkan rasa tidak nyaman saat dipakai. Gigi palsu yang tidak baik dapat menyebabkan sariawan pada gusi di sekitar aksesori tersebut.
Penyebabnya gigi palsu menekan gusi terus-menerus sehingga gusi jadi terluka. Penyusunan gigi palsu yang kurang baik bisa bikin pipi, bibir, atau lidah sering tergigit. Timbul rasa sakit saat gigi palsu dilepas atau dipasang. Hal ini disebabkan basis akrilik yang tajam atau terlalu panjang
2. Implan Gigi
Implan gigi dinilai lebih nyaman digunakan daripada gigi palsu. Meski begitu, aksesori ini tidak bisa digunakan semua orang.
Kelebihan Implan Gigi :
Memiliki tingkat kenyamanan yang lebih baik dibandingkan gigi palsu konvensional. Tidak berisiko longgar maupun lepas. Sebab implan gigi ditanam di dalam rahang dan bersifat permanen.
Penggunaan implan gigi tidak mengubah rasa makanan yang dikonsumsi. Tidak mengganggu kemampuan berbicara maupun mengunyah sekalipun telah digunakan bertahun-tahun dan memiliki kekuatan menggigit yang sama seperti gigi asli.
Kekurangan Implan Gigi :
Sebaiknya tidak dilakukan pada pasien yang mengalami penyakit sistemik, seperti diabetes atau penyakit jantung yang tidak terkontrol. Hanya bisa dilakukan untuk jaringan dan struktur tulang yang sehat. Oleh sebab itu, kondisi gigi, jaringan di sekitarnya, serta kesehatan tubuh kamu harus diperiksa secara menyeluruh sebelum pemasangan implan gigi dilakukan.
Memerlukan biaya yang lebih mahal ketimbang pemasangan gigi palsu lepasan. Waktu pengerjaannya lama, yaitu lebih dari tiga bulan. Begitu pula dengan waktu penyembuhannya yang lebih lama.
“Jika ditanya mana yang lebih baik pasang gigi palsu atau implan gigi, jawabannya sangat bergantung dengan kondisi medis, kebutuhan, serta kemampuan finansial kamu. Jika kamu sepenuhnya sehat dan punya dana lebih, pilihlah metode implan gigi,” ujar Dokter Christine.
Apabila kamu menderita penyakit sistemik atau tidak rela merogoh kocek lebih dalam, maka gigi palsu konvensional bisa jadi pilihan.
“Sebelum pilih gigi palsu ataupun implan gigi, pastikan kamu berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter gigi, ya! Hal ini agar pilihan tindakan pengganti gigi hilang sesuai dengan kebutuhanmu dan dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama,” tutupnya.
Penulis: red