Bangsa Indonesia menghadapi tantangan serius terkait perkembangan generasi muda, dengan lebih dari 2 juta perempuan di bawah umur 15 tahun telah menikah dan putus sekolah. Fenomena ini menjadi indikasi problematika sosial yang memerlukan perhatian komprehensif dari berbagai pihak.
Pernikahan dini dan perilaku menyimpang di kalangan remaja merupakan isu krusial yang mengancam kualitas sumber daya manusia Indonesia. Program GenRe membatasi usia ideal pernikahan pada 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki, sebagai upaya melindungi hak-hak remaja.
Faktor ekonomi, sosial, budaya, dan media berkontribusi signifikan terhadap penyimpangan perilaku remaja. Kemiskinan, lingkungan pergaulan negatif, gaya hidup modern, serta paparan media digital yang tidak terkontrol menjadi pendorong utama terjadinya penyimpangan.
Penggunaan narkoba dan perilaku seks pranikah menjadi indikator menurunnya kualitas moral generasi muda. Berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, namun pendekatan berbasis penguatan moral dan agama dinilai paling efektif dalam mengatasi permasalahan ini.
Bonus demografi Indonesia pada tahun 2020-2030 menjadi momentum strategis untuk mengembangkan generasi unggul. Dengan jumlah penduduk usia produktif yang melimpah, bangsa ini memiliki potensi besar untuk mengakselerasi pembangunan nasional.
Partisipasi aktif generasi muda menjadi kunci keberhasilan menghadapi bonus demografi. Keterlibatan dalam organisasi, pengembangan kreativitas, inovasi, serta partisipasi dalam pengambilan kebijakan publik menjadi instrumen penting pembentukan generasi berkualitas.
Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan perlu berkolaborasi menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan potensi remaja. Pendidikan karakter, pembinaan berkelanjutan, serta perlindungan sosial menjadi prioritas utama dalam upaya pemberdayaan generasi muda.
Transformasi digital dan keterbukaan informasi global menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi generasi muda Indonesia. Diperlukan literasi digital yang komprehensif untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi secara positif dan produktif.
Investasi pada pendidikan, pengembangan keterampilan, dan pembentukan karakter menjadi strategi fundamental dalam mempersiapkan generasi unggul. Kolaborasi lintas sektor menjadi prasyarat keberhasilan program pemberdayaan generasi muda.
Saatnya seluruh komponen bangsa bersatu membangun generasi yang bermoral, berintegritas, dan berdaya saing global. Masa depan Indonesia terletak pada kemampuan kita membina dan menginspirasi generasi muda menuju peradaban yang lebih maju dan bermartabat.
Penulis: Rina Devi Azizah (1152200060), Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Artikel ini ditulis untuk memenuhi Tugas oleh dosen Pengampu: Drs. Widiyatmo Ekoputro, MA