SIDOARJO, GELORAJATIM.CPM — Persoalan keluhan warga tentang Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle ( TPS3R ) Desa Trosobo Kecamatan Taman Sidoarjo yang melakukan pembakaran secara terbuka.
Aktivitas para pekerja membakar sampah sembarangan baik pagi siang ataupun malam dinilai bisa mengakibatkan gangguan pernapasan lantaran asap yang ditimbulkan kerap masuk ke pemukiman warga.
Koordinator Lapangan TPS3R Mayudi Yantono membenarkan hal tersebut ketika dikonformasi wartawan. ” Kami melakukan karena mesin conveyor 2 minggu ini sedang mengalami kerusakan dan untuk menghindari penumpukan sisa sampah setelah dipilah”.
Menanggapi hal tersebut, dihubungi via aplikasi pesan Whatsaps, Senin (12/08/2024 ) sore, Marjati dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo yang menjadi petugas pendamping untuk TPS3R Desa Trosobo sempat kaget dan sepertinya tidak mengetahui telah terjadi pembakaran diruang terbuka yang dilakukan TPS3R dampingannya.
“Soal pembakaran sampah silahkan koordinasi dengan KSM dan Pemdes Trosobo. Ada apa kok sampai dibakar diluar? Kan ada tungku,” ujar Marjati bertanya.
Lebih lanjut Marjati mengatakan bahwa 200 TPS3R yang ada di Sidoresik hampir semua melakukan pembakaran. Kami memasuki kearifan Lokal setiap wilayah karena tidak semua sampah bisa terbuang ke TPA,” lanjut Marjati disertai emoticon tangan meminta maaf .
Ketika dikonfirmasi terkait boleh tidak TPS3R melakukan pembakaran diruang terbuka Marjati menjawab, “Secara aturan Perda memang tidak diperbolehkan, maka ada tungku didalam untuk melakukan pembakaran, Itupun bukan Dinas memperbolehkan tapi kami memaklumi kearifan Lokal,” Jawab Marjati lagi – lagi dengan emoticon permintaan maaf.
Ketika ditanya lebih lanjut apakah TPS3R wajib membuang sisa sampahnya ke TPA Marjati mengatakan kalau tidak wajib.
”Kalau bisa semua TPS3R malah harapannya tidak membuang sampah ke TPA , harapan Pak Kadin TPA tidak laku asal bisa mengelola dengan baik,“terang dia.
Terkait keluhan warga tentang pembakaran diruang terbuka yang dilakukan TPS3R Desa Trosobo Marjati menyampaikan, ”Alangkah indahnya duduk bersama mencari solusi selagi kita sama – sama menghasilkan sampah, monggo kita semua punya kewajiban untuk mengelola sampah kita masing – masing, kalau tidak mampu monggo kita serahkan kepada orang yang mampu dan mau mengelola karena tempat pengelolaan sampah bukan hanya kepentingan 1 – 2 orang saja tapi kepentingan bersama, mari kita atasi dan urusi bersama,” pungkas Marjati.
Diakhir wawancara via pesan singkat WhatsApp Marjati berpesan, ” Selalu setiap saya sosialisasi saya sampaikan, ayolah kita jangan menjadi orang yang ANTI terhadap 2 hal yakni tempat pengelolaan sampah dan makam, padahal kita sangat membutuhkan. Janganlah kita anti terhadap dampaknya. Berapa orang yg membutuhkan tempat tersebut dan berapa orang yang mengais rezeki dari dua tempat tersebut,” tandasnya. ( Rief)