Membumikan Pendidikan Vokasional Bermartabat
Jika tidak ada aral yang melintang, bupati dan wakil bupati terpilih kabupaten Sidoarjo, akan dilantik hari ini. Nampaknya, banyak harapan, keinginan dan asa masyarakat, khususnya warga Sidoarjo, perihal kiprah Gus Mudhlor dan Pak Subandi, sebagai bupati dan wakil bupati baru, dalam membangun serta menggerakkan perubahan dalam segala bidang kehidupan di seluruh wilayah Sidoarjo, kurun waktu 4 tahun ke depan. Dalam konteks pembangunan pendidikan, masih banyak upaya dan terobosan harus dilakukan jajaran Pemerintah Kabupaten Sidoarjo guna meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan angka partisipasi masyarakat dibidang pendidikan. Meskipun secara legalitas, dalam hal ini sekolah SMK di bawah pembinaan naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ( Dikbud ) Propinsi Jawa Timur. Namun secara sosial kultural, seluruh komponen di lingkungan SMK, baik guru, siswa, orang tua, komite sekolah adalah warga Sidoarjo, memiliki E_KTP Sidoarjo, berdomisili Sidoarjo. Sangat tidak aneh, jika Bupati dan Wakil Bupati baru, jajaran Pemerintah Kabupaten Sidoarjo yang lainnya, sangat peduli, penuh perhatian serta ikut terlibat pembangunan pengembangan SMK di Sidoarjo pada saat sekarang ini hingga masa mendatang.
Jika melihat, mencermati kawasan Sidoarjo, sudah selayaknya dikembangkan model pendidikan berbasis vokasional atau pendidikan kejuruan secara merata berkelanjutan. Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), baik negeri maupun swasta, dengan tujuan mampu menampung siswa usia Sekolah Menengah Atas (SMA) secara komprehensif. Bahkan lebih urgens, pemerintah kabupaten harus mendorong untuk membantu kemajuan SMK secara seimbang proporsional. Bantuan hibah pemerintah kabupaten itu bisa berupa beasiswa bagi keluarga miskin, peralatan sekolah, bangunan ruang kelas baru, laboratorium komputer, laboratorium sains, perpustakaan sekolah, media pembelajaran, peralatan bengkel praktek, dan pelatihan peningkatan kualitas guru. Tentu dengan pertimbangan aspek yuridis formal, payung hukum yang legal, jelas dipertanggungjawabkan dengan benar. Karena selama ini masih menjadi kendala dan tanda tanya besar, yaitu keberanian kesungguhan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, DPRD Sidoarjo, dalam memberikan bantuan hibah ke SMA/SMK, secara merata. Dalam konteks ini, nampaknya telah ada pemerintah kabupaten dan pemerintah kota di Jawa Timur, yang sudah secara rutin terus menerus memberikan bantuan hibah ke SMA/SMK di wilayah kerjanya masing-masing, sebuah contoh layak ditindaklanjuti. Mengembangkan dan membangun SMK di Sidoarjo tidak sekedar menampung siswa sebanyak-banyaknya, dengan tidak memperhatikan perkembangan kondisi masyarakat sekitar. Program kompetensi keahlian yang dikembangkan di SMK harus disesuaikan dan sikron kebutuhan masyarakat. Di daerah yang banyak mengembangkan usaha perikanan, pertambakan, misalnya Kawasan Waru dan Sedati, sudah semestinya SMK di sekitarnya mulai memikirkan pengembangan program keahlian relevan, misalnya Jurusan Pengolahan Ikan, Jurusan Perikanan, Jurusan Budi Daya Produk Unggulan Perikanan, dan Jurusan Pariwisata Pengembangan Potensi Pantai.
Problematika melingkari pengembangan pendidikan kejuruan, jika diteliti dikaji secara mendalam, muncul berbagai macam persoalan mendasar. Sebut saja kualitas lulusan masih dipertanyakan kalangan dunia usaha dunia industri, sarana pra sarana sekolah, meliputi peralatan, perlengkapan bengkel praktek, media pembelajaran di ruang kelas belajar, perangkat kegiatan Ujian Kompetensi Keahlian ( UKK), kondisinya sama dan linear. Peralatannya sudah ketinggalan zaman tidak sesuai kebutuhan dunia usaha atau dunia industri. Ditambah lagi, persoalan bersinggungan kemampuan kompetensi guru SMK, masih harus dilakukan pelatihan dan pemagangan untuk meningkatkan derajat kualitas kompetensinya. Akhirnya seluruh lulusan SMK diharapkan kelak mampu mendorong pertumbuhan perkonomian masyarakat sekitarnya. Kawasan Sidoarjo bagian timur bisa menjadi pusat industri pengolahan ikan, budi daya produk unggul, misalnya udang windu, dan wisata pemancingan mengembangkan potensi tambak atau pantai kawasan timur Sidoarjo di masa mendatang. Sehingga pengembangan pembangunan di seluruh kawasan Sidoarjo, bisa berjalan, berlangsung beriringan, mencapai kemajuan kemakmuran bersama.
Tidak dipungkiri, peran serta pemerintah kabupaten dalam memperluas memeratakan pendidikan kejuruan secara paripurna di Sidoarjo. Oleh karena itu, kemajuan keberhasilan pengembangan SMK tidak terlepas peran serta keterlibatan seluruh perangkat pemerintah, di bawah komando bupati dan wakil bupati baru. Membangun meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sidoarjo tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu kiranya pengembangan pendidikan kejuruan secara bertahap, berencana, berkelanjutan. Karena itu, pendidikan kejuruan harus didesain sedemikian rupa sehingga mampu menelorkan pemuda terampil, cekatan ahli dalam suatu bidang kompetensi sesuai kebutuhan masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya. Gilirannya nanti, pendidikan kejuruan diharapkan menjadi solusi pilihan bagi peningkatan taraf hidup masyarakat Sidoarjo di masa mendatang. Sesuai tujuan pendidikan kejuruan yaitu menyiapkan siswa SMK dapat bekerja, baik secara mandiri atau bekerja di dunia usaha dunia industri, membekali siswa agar memilih karir, ulet gigih berkompetensi dan mampu mengembangkan sikap professional, membekali siswa ilmu pengetahuan teknologi, mampu mengembangkan diri melalui jenjang pendididikan lebih tinggi, yaitu perguruan tinggi.
Penulis adalah Drs. Sukendro Syahlil, MM Kepala SMK YPM 7 Tarik, Mahasiswa Program S-3 Manajemen Pendidikan Unesa, Dewan Redaksi Jurnal Delta Widya Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, Tim Redaktur Majalah JIE Sidoarjo, Dewan Penasehat Gelorajatim.com dan Dosen Universitas Terbuka Surabaya.