SIDOARJO — Puluhan warga desa Trosobo, Kecamatan Taman Sidoarjo pada Kamis, (6/6/2024) pagi menggelar unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sidoarjo.
Aksi damai warga yang tergabung dalam aliansi masyarakat desa Trosobo tersebut merupakan bentuk dukungan dan apresiasi kepada Kejari Sidoarjo.
Mereka menyampaikan orasi tentang dugaan korupsi yang terjadi di desa Trosobo, diantaranya dugaan pungli pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL), pembangunan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) dan korupsi bantuan keuangan (BK).
Korlap aksi, Mardi Triono menyebut dalam dugaan pungli PTSL tahun 2023 ada penyalahgunaan wewenang jabatan yang diduga dilakukan secara bersama-sama oleh oknum Kepala desa Trosobo dan panitia PTSL,“ucapnya usai aksi di depan kantor Kejari Sidoarjo
Kemudian, lanjut Mardi, pungli BLT dan BPNT dengan bukti laporan Polisi Nomor : LP/B/319/VI/2022/SPKT/POLRESTA SIDOARJO/POLDA JATIM Tanggal 22 Juni 2022 yang sampai saat ini belum ada penetapan tersangka.
Selain itu juga dugaan korupsi BK tahun 2020 hingga 2023 antara lain pembangunan TPST yang dilaksanakan oleh Ketua BPD, pembangunan gapura desa Trosobo dengan anggaran 25 juta rupiah per titik dari jumlah 8 titik gapura namun hanya dikeluarkan sebesar 5 juta Rupiah per titik,“jelasnya.
Terus mengenai pavingisasi wilayah RW 01, 02, 04, 05 dan RW 06 juga pengurukan TKD yang diambilkan dari sisa pembuangan tanah PJKA dan dari pembuangan Limbah pabrik yang diduga mengandung B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun ) namun dalam laporan pertanggung jawaban ( LPJ ) pembelian tanah urug.
“Untuk itu dengan aksi damai ini, semoga Kejari Sidoarjo segera menindak tegas para pelakunya,“tandas Mardi.
Sementara itu perwakilan Kepala Kejari Sidoarjo yang menemui pengunjuk rasa meminta masyarakat tidak usah khawatir, bahwa perkara ini tetap bejalan, namun juga membutuhkan waktu.
Ia juga menyampaikan saat ini masih penyelidikan untuk lebih kuat dalam menetapkan tersangka dan sejauh ini sudah ada beberapa saksi yang sudah dimintai keterangan.(Rief)