Cari solusi dalam menyamakan persepsi penanganan Covid-19 di Mapolrestabers Surabaya.
Gelorajatim.com – Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak melakukan kunjungan kerja di Polrestabes Surabaya yang langsung di sambut hangat oleh Kombes Pol. Johnny Eddizon Iris, Selasa (22/6/2021) malam.
Sahat mendukung sepenuhnya berbagai langkah yang diambil jajaran Polrestabes Surabaya bekerjasama dengan TNI di Surabaya maupun di Bangkalan dalam rangka menangani Covid-19.
“Setelah saya melakukan diskusi dengan Pak Kombes Pol Johnny Iris, saya melakukan koordinasi penguatan hubungan kelembagaan antara DPRD Jatim dengan Forkopimda Kota Surabaya yaitu Polrestabes Surabaya, dalam penanganan Covid-19 baik di Surabaya maupun Bangkalan. Dalam dua minggu terakhir saja penyebaran Covid-19 di Surabaya dan Bangkalan semakin tinggi dan mempengaruhi suhu komunikasi politik maupun sosial karena ada perbedaan persepsi,” ucapnya,” Sahat di DPRD Jatim, Rabu (23/6/2021)
Menurut politisi yang selalu aktif melaksanakan tugasnya sebagai Koordinator Bidang Hukum dan pemerintahan DPRD Jatim ini, sangat paham betul adanya perbedaan persepsi antara penegak hukum dengan masyarakat yang merasa terganggu.
Baik Polrestabes Surabaya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Korem Bhaskara Jaya, Polres dan Kodim Bangkalan serta aparat penegak hukum lainnya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Menekan supaya tidak semakin tinggi karena data pertumbuhan Covid-19 di Surabaya dan Bangkalan melonjak cukup tinggi. Tindakan secara persuasif atau hukum, untuk menertibkan masyarakat supaya lebih tertib dan menaati prokes dalam aktifitas harus di awasi,” ucap Sahat.
Disini TNI-Polri sudah diatur dalam Perda Provinsi Jawa Timur No 02/2020, Perwali Surabaya maupun Perbup Bangkalan terkait penanganan Pandemi Covid-19, tujuannya untuk kebaikan masyarakat agar terhindar dari virus yang belum berakhir ini.
Kata Politisi yang juga Dewan Penasehat KBPP Polri Jatim dan Wakil Ketua FKPPI Jatim ini, sangat tahu masyarakat punya alasan atas protes yang dilakukannya. Tentu dari sisi ekonomi kita tidak bisa tutup mata ada kepentingan mereka yang terganggu, masyarakat Madura yang bekerja di Surabaya mengalami kendala ataupun sebaliknya.
Mari kita dialogkan bersama dan mampu menahan diri agar dua persepsi ini tidak menjadikan suhu komunikasi sosial meninggi. Jangan sampai ada pihak lain menunggangi sehingga kondisnya menjadi tidak substansial. Maka kami mendorong semua pihak untuk melakukan dialog untuk kembali menyamakan persepsi dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ungkap Sahat. (jok/azl)