Ilustrasi.
Gelorajatim.com – Diceritakan oleh Imam Ibnul Qayyim menjawab pertanyaan seseorang yang bertanya tentang bagaimana penjelasan para ulama dan para imam, tentang cobaan atau musibah terus menerus ada pada dirinya maka akan menghancurkan dunia dan akhiratnya. Dia sudah berusaha untuk menolak dan menepisnya dengan semua cara yang mampu dia lakukan. Tapi ternyata penyakit itu semakin bertambah parah. Kobaran apinya semakin kuat, maka bagaimana cara menghilangkannya berdasarkan penjelasan dan bimbingan orang-orang yang berilmu.
Pertanyaan di atas merupakan pertanyaan tertulis yang kemudian dijawab oleh Imam Ibnul Qayyim yang kemudian menjadi obat bagi penyakit hati dan menjadi kitab yang tersebar dan kita ambil manfaatnya.
Imam Ibnul Qayyim Rahimahullahu Ta’ala menjawab:
Disebutkan dalam hadits shahih riwayat Imam Bukhari, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً
“Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan penawarnya.” (HR Bukhari).
Ini merupakan metode para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah dalam menjawab pertanyaan. Sebelum dirinci, disebutkan terlebih dahulu dalil secara umum. Setiap penyakit ada obatnya dari sisi Allah subhanahu wa ta’ala. Jadi kita tidak perlu khawatir, penyakit dalam urusan-urusan badan manusia saja Allah turunkan obatnya, apalagi penyakit hati yang berhubungan dengan benarnya keimanan seseorang yang mempengaruhi cinta, takut dan berharapnya kepada Allah. Tidak mungkin Allah meluputkan bagi manusia.
Ini merupakan wujud dari sempurnanya rahmat Allah subhanahu wa ta’ala kepada hamba-hambaNya. Maka dari itu orang-orang yang beriman sangat beruntung karena mereka dekat dengan sumber rahmat Allah yang sempurna didalam wahyu Allah yang diturunkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits yang shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Penjelasan dalam hadits-hadits ini mencakup semua penyakit hati, juga penyakit jiwa dan penyakit anggota badan. Sebagaimana juga mencakup pengobatan atau penyembuhannya. Bahkan dalam hadits yang lainnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa kejahilan adalah penyakit dan beliau menjadikan penyembuhnya adalah bertanya kepada orang yang berilmu.
Tidak semua orang tepat dalam proses penyembuhannya, sehingga tidak sembuh. Ada obatnya namun tidak semua orang tahu. Kemudian orang yang mungkin memahami namun tidak semua orang mempraktekkan dengan benar. Disinilah kenapa kita harus kembali kepada ahli.
Maka dari itu kita harus memperhatikan, orang yang ingin sembuh dari penyakitnya apalagi yang berhubungan dengan penyakit hati atau penyakit rusaknya iman, penting sekali untuk belajar dari orang yang sumbernya terpercaya. Bukan hanya sekedar melihat kata-kata indah yang disampaikannya. Sebab untuk kesembuhan itu kalau kita menempuh jalan kesembuhan itu dengan benar. (Dikutip dari berbagai sumber/azl)