SIDOARJO, GELORAJATIM.COM — Proyek penanaman pipa induk PDAM di depan SDN Karangbong, Kecamatan Gedangan Sidoarjo menimbulkan masalah lantaran diduga dikerjakan asal-asalan.
Hal itupun berbuntut, salah satu warga setempat bernama Imam Syafi’i mengadukan persoalan tersebut kepada Dinas Inspektorat Kabupaten Sidoarjo, pada Senin, 2 November 2024, siang.
Imam menduga proyek itu lemah pengawasan dan dikerjakan tidak sesuai spesifikasi, sehingga menyebabkan roda mobil pick up ambles di bekas galian pipa PDAM saat ada pengetesan.
”Benar mas, saya mengadukan masalah tersebut dan berharap segera ditindak lanjuti,“ ungkap Imam usai dari kantor Inspektorat Kabupaten Sidoarjo kepada wartawan gelorajatim.
Ia mengaku siap membantu atau bekerjasama dengan pihak Inspektorat Kabupaten Sidoarjo dalam rangka memberikan keterangan sebatas yang diketahuinya. ”Saya siap dimintai keterangan lebih lanjut,” tambahnya.
Karyawan swasta inipun menjelaskan bahwa pada Selasa tepatnya tanggal 19 November 2024 siang, ada mobil pick up rodanya terperosok ambles ke tanah bekas galian yang minggu-minggu sebelumnya dikeruk dan dipasang pipa PDAM.
”Pipanya sudah diuruk namun saat melakukan pengurukan atau pengembalian tanah diduga tidak mengunakan sirtu baru, akan tetapi tanah bekas galian digunakan untuk menguruk kembali,“ jelas Imam.
Menurutnya, seharusnya dilakukan pengecoran bagian atasnya sebelum dipasang paving, khususnya yang didepan sekolah SDN Karangbong karena pipa melintasi jalan sehingga rawan ambles, apalagi di musim penghujan seperti sekarang.
Masih lanjut Imam, proyek yang dikelola oleh kontraktor pelaksana CV Rava Karya Indonesia yang berkantor di Tangerang itu diduga tidak sesuai Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS). Selain itu pengerjaan galian diduga tidak sesuai Standard Operating Procedure (SOP) supaya kuat dan tidak ambles.
”Pekerjaan penanaman pipa induk tersebut meskinya diuruk menggunakan sirtu baru kemudian dipadatkan. Setelah itu dicor pada bagian atasnya lebih dahulu baru dipasang paving, sebab bekas galian berada tepat di depan SDN Karangbong yang sering dilalui kendaraan,“beber dia.
Dalam hal ini, Imam menyebut bahwasanya pihak pengawas PDAM dan kontraktor diduga kurang tanggap terhadap keluhan masyarakat dan seharusnya dapat bertindak tegas atas insiden yang mengakibatkan korban tersebut.
”Mudah- mudahan, ketua Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) PDAM, Slamet Setiawan, yang juga menjabat sebagai Direktur Operasional PDAM turun ke lapangan untuk melihat kondisi sebenarnya. Jika terbukti ada korban dan pelanggaran spesifikasi, sanksi harus diberikan kepada kontraktor pelaksana dilapangan,“ pungkasnya.
Sebelumnya, Lulus selaku pemborong proyek tersebut membantah apa yang disampaikan warga. Menurut dia, pihaknya sedang memperbaiki kebocoran pipa di lokasi yang telah selesai dikerjakan. “Iya itu pengetesan mas, bukan penggalian,“ balasnya via pesan WhatsApp saat dikonfirmasi, Selasa, (19/11/2024).
Menanggapi ada mobil yang terperosok, Lulus menyebut bahwa pihaknya sebelumnya sudah memasang rambu-rambu adanya pengetesan, namun mobil tersebut tetap memaksa masuk. Ia juga membantah bahwa pengurukan bekas galian tidak menggunakan tanah sirtu baru.
”Untuk sirtu juga kita siapkan sebetulnya disitu,“kata dia sembari mengirimkan foto saat dump truk menurunkan tanah sirtu. Terus kalau terkait lumpur itu bukan dari bekas penggalian, tapi dari kebocoran pipa kita pas di tes,“ ungkapnya. “Untuk perapian juga kita siapkan perbaikan sampai Desember,“tandas Lulus. (Red)