SIDOARJO,GELORAJATIM.COM –SMA Negeri 1 Waru Sidoarjo telah menyelenggarakan Workshop Moderasi Beragama, yang diikuti oleh seluruh anggota OSIS dan MPK (Majelis Perwakilan Kelas). Bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama di kalangan siswa, sebagai generasi muda yang memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan dan harmoni di tengah masyarakat.
Kegiatan yang dilaksanakan pada (30/10/2024) di Aula Sekolah, dibuka langsung oleh Kepala SMA Negeri 1 Waru, Laila Mufida, S.Pd M.Pd dengan menghadirkan nara sumber Aan As’ari,S.Ag.,M.Pd.I selaku Penggerak Moderasi Beragama sekaligus guru PAI (Pendidikan Agama Islam) SMA Negeri 1 Krian yang memberikan berbagai topik, mulai dari konsep moderasi dalam beragama, pentingnya toleransi anta rumat beragama, hingga cara menghadapi perbedaan secara bijak dan damai.
Kepala SMA Negeri 1 Waru Sidoarjo, Laila Mufida menyampaikan kalau kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya moderasi beragama. “Sebagai pelajar, kalian tidak hanya dituntut untuk unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki sikap yang bijaksana dan terbuka terhadap perbedaan,” harapnya.
Melalui workshop ini, kami ingin membekali kalian dengan wawasan yang dapat memperkuat sikap saling menghormati dan merangkul keberagaman.
Selama kegiatan, peserta diajak untuk melakukan simulasi dan permainan yang mendorong kerja sama dan rasa saling percaya. “Hal ini diharapkan dapat mempererat hubungan di antara anggota OSIS-MPK dan memperkuat semangat persatuan,” harapnya.
Para siswa terlihat antusias mengikuti sesi diskusi interaktif, di mana mereka berkesempatan bertanya dan berbagi pandangan tentang isu-isu keberagaman.
Wakil Ketua OSIS SMA Negeri 1 Waru, Caturina Intan, menyatakan bahwa workshop ini memberikan sudut pandang baru dalam melihat keberagaman di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Melalui Workshop Moderasi Beragama ini, SMA Negeri 1 Waru Sidoarjo menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembentukan karakter siswa yang toleran, berpikiran terbuka, dan siap menjadi duta perdamaian di tengah masyarakat yang multikultural. “Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi muda yang mampu menjaga kerukunan di masa depan,” harapnya( Edy)