Para tenaga kesehatan sedang mengecek sampel rapid antigen di SMA Antartika Sidoajo.
GeloraJatim.com – Dinas Kesehatan Sidoarjo terus memantau pelaksanaan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) terbatas agar tidak terjadi klaster-klaster baru di lingkungan pendidikan. Salah satunya adalah dengan melakukan rapid antigen secara acaka terhadap sekolah, mulai SD, SMP, SMA, MI, MTs dan MAN, baik negeri maupun swasta.
Terbaru dilakukan di SMA Antartika Buduran Sidoarjo. Sebanyak 50 siswa yang dirapid antigen oleh Petugas Naskes Puskesmas Buduran Sidoarjo hasilnya adalah negatif semuanya. “Alhamdulillah hasilnya 50 negatif semuanya. Prosesnya hanya sekitar 15 menit saja hasil itu sudah bisa diketahui positif ataupun negatifnya,” terang dr Yoppy Agung Priambodo Kepala Puskesmas Buduran Sidoarjo usai melakukan rapid antigen, pada Selasa (5/10/2021) tadi siang.
“Seandainya ditemukan ada siswayan yang positif, maka kami langsung melakukan koordinasi dengan pihak dinas kesehatan dan pihak sekolah untuk melakukan tindakan-tindakan lebih cepat lagi. Termasuk melakukan prokes yang lebih ketat, juga melakukan tracing di sekolah yang bersangkutan,” tegas Yoppy.
Kepala SMA Antartika Sidoarjo Muhammad Ahsan Isnaini menjelaskan kalau pihaknya telah dituntuk oleh Puskesmas Buduran untuk mengikuti rapid antigen secara acak. “Tujuannya adalah untuk membuktikan apakah ada klaster-klaster PTM, dan ternyata setelah sampel acak terhadap 50 siswa kami, hasil negatif semuanya. Jadi untuk sampel siswanya tadi juga kita acak semuanya,” jelas Pak Ahsan sapaan sehari-harinya.
“Jadi tidak kita pilih-pilih yang sehat-sehat saja, tetapi sesuai namannya acak, ya kita acak semuanya. Saya juga tidak tahu, ya kita acak saja,” tegasnya.
Di sisi lain, Ahsan juga menjelaskan kalau semua guru dan siswanya sebelumnya sudah melakukan vaksinasi. “Oleh karena itu saya sangat sangat berharap, kedepan segera bisa dilakukan pembelajaran tatap muka bisa 100 persen. Sekarang ini masih PTM terbatas, yakni 50 persen. Kita masuk patuh mengikuti aturan yang telah ditentukan,” tegas Muhammad Ahsan Isnaini. (asup)