Warga di Jember dan Bondowoso telah melaksanakan salat Idul Fitri 1442 H lebih awal
GELORAJATIM.COM – Tepatnya di sekitar Pondok Pesantren Mahfilud Dluror di Desa Suger Kidul Kecamatan Jelbuk, Jember telah menjalankan salat Idul Fitri 1442 Hijriah pada hari ini, Rabu (12/5/2021).
Mereka berlebaran lebih awal dari ketetapan pemerintah yang memutuskan 1 Syawal 1442 H, jatuh esok harinya Kamis (13/5/2021).
Sesuai pantauan GELORAJATIM.COM ratusan jemaah itu memadati masjid besar di area pesantren untuk melaksanakan salat Idul Fitri. Selain diikuti santri dan warga setempat, salat Idul Fitri juga diikuti warga Kabupaten Bondowoso. Sebab, letak pondok pesantren itu berada di perbatasan antara Jember dan Bondowoso.
Pondok Pesantren Mahfilud Dluror menetapkan Idul Fitri 1442 Hijriah lebih awal berdasarkan hitungan kitab Nushatul Majaalis wa Muntahobul Nafaais. “Kitab itu diterapkan sejak tahun 1826, sehingga tidak menggunakan metode hisab atau rukyat,” ujar salah seorang jemaah.
Sebelumnya, mereka memulai puasa sehari lebih awal dari penetapan pemerintah. Karena penetapan awal puasa yang dilakukan di pesantren ini berdasarkan keyakinan yang menggunakan acuan sistem khumasi (dari bahasa arab artinya lima/khomsatun) dalam kitab Nushatul Majaalis karangan Syeh Abdurrohman As Shufuri As Syafi’i.
Pelaksanaan salat Idul Fitri pagi tadi juga mendapat penjagaan ketat dari pihak kepolisian. Upaya ini untuk menjaga keamanan saat berlangsungnya salat Idul Idul Fitri.
Memakai protokol kesehatan, para jemaah yang akan menunaikan salat diberi masker oleh petugas kepolisian. Mereka juga diminta cuci tangan sebelum masuk masjid.
Meskipun berbeda dengan pemerintah. Namun, semua menghargai perbedaan yang ada dan tetap hidup rukun dengan umat muslim di sekitarnya.
Pemerintah sendiri, menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah jatuh pada esoknya Kamis, 13 Mei 2021. Penetapan itu berdasarkan sidang Isbat yang digelar Kemenag, di Jakarta, Selasa (11/5/2021).
“1 Syawal 1442 Hijriah pada tahun ini akan jatuh pada hari Kamis 13 Mei 2021,” kata Ketua MUI Abdullah Jaidi dalam keterangan pers di Kemenag, Jakarta. (her/azl)