GELORAJATIM.COM — Selasa, 12 November 2024. UPN “Veteran” Jawa Timur adalah perguruan tinggi negeri di Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Dikarenakan Universitas Negeri maka universitas ini juga mengikuti salah satu program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), “Merdeka Belajar Kampus Merdeka” (MBKM).
Tujuan program MBKM adalah untuk memberikan mahasiswa kebebasan dan fleksibilitas untuk memilih dan merancang jalur pendidikan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka dalam karir.
Program ini menawarkan keuntungan bagi mahasiswa karena mereka dapat memperoleh pengalaman belajar di luar program gelar mereka. Salah satunya adalah program magang atau kerja praktik, yang memberikan siswa kesempatan untuk mendapatkan pengalaman kerja langsung di perusahaan atau lembaga.
Aldino Maulana Albar dan Alfin Reza Saputra merupakan dua orang mahasiswa prodi Teknik sipil UPN “Veteran” Jawa Timur yang sedang menjalani program magang MBKM mereka didalam proyek Pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Sebuah Pelabuhan yang digadang – gadang akan menjadi Pelabuhan terbesar di Indonesia.
Proyek Pembangunan Pelabuhan Patimban ini merupakan Proyek Strategi Nasional (PSN) yang kehadirannya dapat diharapkan meningkatkan daya asing logistik nasional, mendekatkan dengan wilayah industri, dan mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.
Proyek tersebut dikerjakan oleh gabungan Perusahaan (Joint Operation) terdiri dari 2 Kontraktor Jepang dan 3 milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya yaitu TOA – WASKITA – WAKACHIKU – HUTAMA KARYA – ABIPRAYA JOINT OPERATION atau bisa disebut TWWHA – JO.
Proyek Pembangunan Pelabuhan Paket 5 ini ikut berkontribusi terhadap SDG’s. TPB/SDG’s merupakan serangkaian tujuan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) untuk mecapai kehidupan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan bagi semua orang. Dengan itu Pembangunan Pelabuhan Patimban ini searah dengan SDG’s 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG’s 9 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dan SDG’s 11 Kota dan Pemukiman yang berkelanjutan.
Dengan adanya proyek Pembangunan Pelabuhan Patimban akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi diarea wilayah Pembangunan Pelabuhan yang semula mayoritas warga lokal bermata pencaharian nelayan setelah Pelabuhan Patimban jadi akan bertambahnya lapangan pekerjaan lainnya, juga untuk meningkatkan perindustrian di Indonesia, dapat mengurangi biaya logistik, dan mengurangi kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok, Juga untuk meningkatkan area pemukiman diarea wilayah Pelabuhan Patimban yang semulanya sepi penduduk menjadi ramai.
“Saya merasa sangat beruntung bisa terlibat didalam Pembangunan proyek nasional berskala besar ini” Ujar Aldino. “ Setelah melewati masa perkuliahan yang di penuhi dengan teori, akhirnya saya dan teman saya bisa terjun langsung ke lapangan dan merasakan pengalaman baru yang belum pernah kita rasakan.” tambahnya.
Alfin Reza, yang biasa dipanggil Alfin juga setuju dengan pernyataan Aldino. “Sebagai mahasiswa Teknik Sipil, saya merasa sangat beruntung dengan kesempatan dan pengalaman yang saya dapat dari proyek ini. Saya berharap pengalaman disini dapat menjadi bekal bagi saya dan teman saya di masa depan.” kata dia.
TWWHA – JO, selaku kontraktor dari proyek ini sangat menyambut baik kehadiran dari mahasiswa magang. “Para mahasiswa yang melakukan internship disini, selain membantu dalam pekerjaan, mereka juga memberikan angin segar dan semangat baru bagi proyek ini.” Kata Budi Sugoro, selaku Engineer pada proyek.
Selama mahasiswa magang di TWWHA Joint Operation diberikan kesempatan ikut dalam membantu pekerjaan dari seorang engineer, quality control seperti melakukan perhitungan lifting plan, perhitungan volume, inspeksi suatu pekerjaan, menyusun beberapa dokumen proyek pembuatan method statement, ITP (inspection & test plan), shop drawing, RFI (request for inspection), dan lain-lain.
Selain itu juga diajak untuk mengikuti proses pembuatan produksi beton precast di Wika Beton Plant Subang pembuatan precast Deck Slab, mengikuti beberapa kegiatan mulai dari Trial mix, pengecekan Molding, mock up produk, inspeksi, routine test, stressing, pengecoran, slump test menggunakan metode flow dan kegiatan lainnya.
Banyak hal yang mereka dapatkan dalam Pembangunan proyek ini. Salah satunya adalah pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). K3 Merupakan suatu Upaya antara owner proyek dan pekerja untuk menciptakan lingkungan Kerjasama yang aman dan nyaman. Tujuan dari K3 ini yaitu untuk mencegah terjadinya resiko kecelakaan kerja dan penyakit, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraan bagi pekerja.
Pada proyek Pembangunan Pelabuhan Patimban paket 5, pelatihan K3 dilakukan setiap sebulan sekali. Mulai dari penjelasan mengenai APD (Alat Pelindung Diri), pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja, penyuluhan kepada para pekerja terkait penyakit yang dapat menyerang tubuh. Hal ini sangat penting bagi pekerja baik tukang maupun staff karena dalam Perusahaan moto keselamatan adalah nomer 1.
Dengan adanya pelatihan ini, kami sebagai mahasiswa tidak hanya mengedepankan ilmu dan pekerjaan, tetapi kamu juga dapat menjadi calon engineer yang tetap menjaga keselamatan dan Kesehatan dalam pekerjaan.
Penulis : Aldino Maulana Albar, Alfin Reza Saputra