SURABAYA – Pengurus DPW Syarikat Islam Jawa Timur (SI Jatim) melakukan audiensi penting dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada tanggal 30 Agustus 2024.
Audiensi ini dipimpin oleh Ketua DPW SI Jatim, Prof. Ir. H. Achmad Subagio, dan Dr. Suhartono, M.Pd., Sekretaris Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, di Kantor Dinas Pendidikan Jawa Timur, Surabaya.
Audiensi ini bertujuan untuk membahas urgensi penerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) terkait penyelenggaraan SMA Terbuka di Jawa Timur. SI Jatim menyoroti rendahnya angka APK dan APM di tingkat menengah atas, dimana sebesar 21,7%, atau setara dengan 112.275 anak tidak melanjutkan pendidikan ke SMA sederajat.
SI Jatim menekankan bahwa saat ini hanya ada tiga SMA Terbuka di Jawa Timur, yaitu SMA Terbuka Kepanjen di Malang, SMA Terbuka Rejotangan di Tulungagung, dan SMA Terbuka Sebelas November di Kediri. Namun, penyelenggaraan ini belum didukung oleh payung hukum yang kuat, sehingga keberlanjutan program ini terancam.
ko
Dalam audiensi tersebut, SI Jatim menyampaikan bahwa penerbitan Pergub sangat penting untuk memastikan adanya tata kelola yang jelas dan pembiayaan yang terjamin bagi SMA Terbuka. Dengan adanya Pergub, diharapkan pemerintah provinsi dapat mengalokasikan anggaran yang memadai untuk operasional SMA Terbuka, sehingga dapat memberikan layanan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau.
Prof. Ir. H. Achmad Subagio menyampaikan bahwa regulasi yang jelas sangat diperlukan untuk menjamin kualitas layanan pendidikan, termasuk pengawasan dari sekolah induk serta kepastian bagi tenaga pendidik dan kependidikan dalam menjalankan tugas mereka di SMA Terbuka.
SI Jatim juga menegaskan bahwa Pergub ini akan mendukung pemerataan pendidikan di Jawa Timur, terutama di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan akses pendidikan karena faktor geografis, sosial, dan ekonomi. “Kami berkomitmen untuk mengawal keluarnya Pergub ini demi tercapainya Jawa Timur zero anak putus sekolah jenjang menengah atas,” ujar Prof. Ir. H. Achmad Subagio.
Lebih lanjut, SI Jawa Timur berharap bahwa dengan diterbitkannya Pergub, SMA Terbuka dapat berkembang menjadi solusi pendidikan yang tidak hanya terjangkau, tetapi juga berkualitas. Hal ini merupakan bagian dari upaya SI Jawa Timur untuk mewujudkan visi “Pendidikan untuk Semua” di wilayah Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, SI juga mengungkapkan rencananya untuk membentuk Jaringan Sekolah Terbuka Jawa Timur. Jaringan ini akan berperan dalam pendampingan pengendalian mutu, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta tata kelola sekolah.
Menutup audiensi, Dr. Suhartono, M.Pd., menyampaikan apresiasi atas inisiatif SI Jawa Timur dan berjanji akan membawa usulan ini ke tingkat yang lebih tinggi. “Kami akan mengkaji lebih lanjut usulan ini dan berkoordinasi dengan pihak terkait agar Pergub dapat segera diterbitkan,” ujarnya.
Audiensi ini menjadi langkah awal yang penting dalam perjuangan SI Jawa Timur untuk meningkatkan kualitas dan akses pendidikan di provinsi ini. Diharapkan, Pergub yang diusulkan dapat segera terealisasi dan memberikan manfaat bagi ribuan anak yang membutuhkan layanan pendidikan khusus ini. (Viet)