SIDOARJO – Jalan masuk Perum Griya Taman Asri (GTA) Desa Tawangsari, Kecamatan Taman Sidoarjo, Minggu (25/08/2024) pagi ini dipadati ribuan warga Desa Tawangsari dengan mengenakan berbagai macam pakaian adat Nusantara. Ada reog ponorogo, musik patrol dan tak ketinggalan pick up dengan sound system menggelegar.
Hal itu dikarenakan Pemerintah Desa Tawangsari menggelar acara rutin setiap tahun yaitu Pawai Budaya. Kali ini pawai budaya mengambil tema Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam acara tersebut, nampak Kepala Desa Tawangsari Adi Sucipto, SH beserta keluarga berada di rombongan terdepan dengan pakaian adat Dayak, diikuti dibelakangnya ada musik patrol dan berlanjut peserta lainnya.
Pawai budaya diberangkatkan pukul 07.00 WIB dengan rute masuk jalan Perum GTA lanjut mengitari jalan desa dengan jarak kurang lebih 2 km dan finish dibalai Desa Tawangsari.
Sekitar 2500 peserta yang mengikuti pawai Budaya ini tampak gembira tak jarang kadang mereka berjoget diiringi musik dari sound system yang dibawa pick up didepan masing – masing rombongan.
Pawai budaya kali ini Pemdes Tawangsari dan panitia menyediakan banyak sekali hadiah seperti hadiah utama yakni sepeda listrik, sepeda mini, mesin cuci dan masih banyak lagi hadiah hiburan atau doorprize sebagai hadiah kupon undian yang diberikan gratis, disamping itu ada piala dan juga piagam penghargaan untuk grup atau kelompok terbaik dalam kekompakan dan juga maskotnya.
Adi Sucipto, SH, kades Tawangsari mengatakan, ” Terima kasih yang sudah berpartisipasi untuk memeriahkan HUT RI yang Ke 79 terutama kepada seluruh masyarakat Desa Tawangsari yang sudah berpartisipasi baik dari anak- anak, ibu – ibu, karang taruna sampai dengan kakek – kakek semuanya berpartisipasi itu suatu kebanggaan untuk desa Tawangsari,“ ucapnya dalam sambutan.
”Jare mbak Yenni (mantan personil trio macan) iku maeng setahun pisan sak RT goyang nang embong,” imbuh Pak Cip panggilan akrab beliau.
Lebih lanjut Adi Sucipto mengatakan bahwa mungkin gak ada, didesa lain gak akan ada kayak gini mugo – mugo ditiru ya, karena hari ini hari kemerdekaan kita hanya dituntut untuk mengisi dan memeriahkan.
”Ini sebagai bentuk rasa terima kasih kepada para pahlawan yang dulu sudah berjuang memperjuangkan negara kita sehingga bisa merdeka,“ ujar Pak Cip lagi.
”Nek gak merdeka gak isok gawe acara koyok ngene nggeh a dan yang paling istimewa pada hari ini seluruh RT mengikuti dan mayoritas Pak RT nya juga ikut terlibat melok mlaku bareng keliling desa sak Tawangsari, nek kiro – kiro kayak gitu kita budayakan setiap tahun setuju a…? ( Langsung disambut dengan teriakan warganya setujuuuuu…!! ) ucap Pak Cip bersemangat .
”Tahun depan kita adakan lagi yang lebih meriah, lebih banyak lagi hadiahnya, ini juga suatu bentuk kerukunan kekompakan warga Desa Tawangsari , oleh karena itu saya berterima kasih sekali kepada semua yang terlibat dalam kegiatan ini dan ini suatu bentuk perjuangan kita semua sehingga desa kita sampai dengan hari ini tetap rukun bersatu gak onok sing tukaran , yang jelas intine kita semua harusnya bersatu kompak,” Tutup Pak Cip mengakhiri sambutan dilanjut teriakan dengan semangat ” Nusantara Baru Tawangsari maju ” yang diikuti dengan kompak oleh seluruh warganya. ( Rief)