Data Covid-19.
Gelorajatim.com – Seluruh pemerintah daerah harus mewaspadai klaster baru dari keluarga pasca libur lebaran Idul fitri 1442 Hijriah. Hal ini guna mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak sampai menyebar ke keluarga dekat.
Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aiysiah, mengatakan, beberapa potensi sumber penularan covid-19 pasca lebaran, antara lain para pemudik atau pelaku perjalanan, salat terawih saat bulan ramadhan, kegiatan halal bi halal, kerumunan di pusat perbelanjaan, dan kerumunan di lokasi wisata. Kewaspadaan perlu dilakukan, karena beberapa kasus sudah terjadi dengan munculnya klaster-klaster baru. Seperti yang telah terjadi klaster halal bi halal di Cilangkap Jakarta Timur dengan 51 orang positif di 16 rumah. Kemudian klaster salat tarawih di Malang Jawa Timur dengan 21 warga terkonfirmasi positif, dan klaster pelaku perjalanan di Griya Melati, Bogor dengan 25 warga positif,” pungkasnya saat Rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang dilakukan secara virtual, Minggu (23/5/2021).
Dewi yang ahli epidemologi ini memberikan rekomendasi antisipasi kenaikan kasus pasca libur idul Fitri 1442 Hijriah. Yakni dengan mengoptimalkan 3 T, meningkatkan jumlah testing, perkuat kegiatan tracing, pelaksanaan karantina terpusat, dan memantau angka positivity rate dan varian-variannya.
Selain itu, perlu dilakukan pengendalian terkecil, yakni mengimplementasikan micro lockdown, memaksimalkan peran posko kelurahan/desa, serta menjalankan sekenario pengendalian hingga level RT. Satgas Covid-19 perlu merekomendaskan untuk melakukan kolaborasi lintas lembaga dan melibatkan masyarakat. Dengan menumbuhkan kesadaran dan gotong royong masyarakat untuk saling menjaga, pengetatan pelaksanaan 3M dan penegakan disiplin serta kolaborasi lintas institusi hingga sektoral, dari level pusat hingga daerah.(din/azl)