SAMBUTAN: HR. Hendry (Tengah) Ketua Umum DPC Abpednas Kabupaten Gresik didampingi Khusaeri Ketua BPD Mulung dan Subagyo Kepala Desa Mulung.
GRESIK – Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) se- Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik mengadakan pertemuan rutin yang dihadiri seluruh anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Minggu (14/3/2021).
Sebagai tempat pertemuannya terbilang sangat unik, yaitu berada di komplek pemakaman religi pesarean Syeh Ambiya dan Mbah Hambali, Dusun Mojokopek Desa Mulung, Driyorejo. Dipakainya tempat ini, BPD Desa Mulung ingin memberdayakan wisata religi sebagai salah satu peninggalan Wali Songo.
HR. Hendry selaku Ketua Umum PAC Driyorejo sekaligus Ketua Umum DPC ABPEDNAS Kabupaten Gresik menyampaikan, pertemuan rutin yang dilakukan secara periodik tiga bulanan ini dihadiri oleh anggota BPD se- Kecamatan Driyorejo. Turut hadir, Kepala Desa Mulung Subagyo, SH dan saat ini anggota BPD se- Kecamatan Driyorejo berjumlah 144 dari 16 desa. setiap tiga bulan sekali tempat pertemuannya selalu bergantian dan kali ini jadwalnya BPD Desa Mulung.
“Kami ucapkan terima kasih kepada ketua BPD Desa Mulung sebagai tuan rumah yang telah memberikan tempat dilokasi yang bernuansa religi yakni di komplek pemakaman Auliya semoga pertemuan ini mendapatkan keberkahan,” ujarnya.
HR. Hendry mengatakan tujuan pertemuan ini tak lain untuk merekatkan ikatan jalinan silaturahim sekaligus meliterasi tentang fungsi, tugas dan kewenangan. Peran BPD begitu strategisnya dalam pembangunan desa sesuai dengan amanah peraturan perundang-undangan.
“Kami berharap semoga pertemuan ini dapat memberikan wawasan tersendiri bagi anggota BPD sebagai penyelenggara Pemerintahan Desa, agar bersinergi dengan Kepala Desa beserta jajarannya, kami ini merupakan pelayan publik, yang mempunyai tugas melayani masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Ketua BPD Desa Mulung Khusaeri menuturkan kalau silsilahnya Syeh Ambiya dan Mbah Hambali sesuai cerita para leluhur bahwa beliau ini termasuk keturunan Sunan Ampel dari Kerajaan Majapahit.
“Kami ingin memperkenalkan kepada masyarakat umum bahwa Desa Mulung mempunyai potensi sebagai wisata religi,” kata Khusaeri.
Dengan masyarakat mengetahuinya dan berdatangan untuk melakukan ziarah, secara tidak langsung akan sedikit membantu perekonomian warga setempat,” pungkasnya. (azl/adi)