Oleh: Dewi Deniaty Sholihah, S.E., M.M Dosen Program Studi Manajemen, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
GELORAJATIM.COM — Isu kerusakan lingkungan pesisir dan lautan menjadi tantangan nyata yang dihadapi oleh banyak wilayah pesisir di Indonesia. Kondisi ini tidak hanya mengancam ekosistem laut, tetapi juga berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar yang bergantung pada sumber daya alam pesisir.
Salah satu contoh nyata adalah Gili Ketapang, sebuah pulau kecil di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, yang selama ini dikenal sebagai destinasi wisata bahari. Pulau ini menyimpan potensi alam yang memikat banyak wisatawan, namun tekanan dari aktivitas pariwisata yang terus meningkat membawa dampak negatif yang cukup signifikan terhadap lingkungan sekitarnya.
Gili Ketapang kini menghadapi berbagai ancaman ekologis yang serius, seperti abrasi pantai yang semakin meluas serta pencemaran lingkungan akibat kurangnya kesadaran masyarakat dan pengunjung dalam menjaga kebersihan. Kondisi ini diperparah oleh minimnya pengelolaan lingkungan yang terpadu dan berkelanjutan.
Jika tidak segera ditangani, kerusakan lingkungan di Gili Ketapang tidak hanya akan merusak keindahan alam pulau tersebut, tetapi juga mengancam keberlangsungan hidup ekosistem laut dan kesejahteraan masyarakat lokal yang menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata dan perikanan. Oleh karena itu, upaya pelestarian dan edukasi lingkungan menjadi hal yang sangat penting untuk menjamin kelestarian pesisir dan laut di Gili Ketapang.

Sebagai bagian dari implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang Pengabdian kepada Masyarakat, dosen dan mahasiswa PMM 4 dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur melaksanakan kegiatan bertajuk “Aksi Proaktif Berkelanjutan: Penanaman 100 Pohon Pandan dan Aksi Bersih-Bersih Sampah di Gili Ketapang”. Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah edukasi dan pemberdayaan masyarakat, tetapi juga merupakan bentuk kontribusi nyata kampus terhadap keberlanjutan lingkungan pesisir.
Menanam Pandan sebagai Upaya Konservasi Pesisir
Pandanus tectorius atau pandan laut merupakan tanaman pesisir yang memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas pantai. Akar serabutnya yang kuat membantu menahan abrasi, sementara tajuk dan daunnya menyediakan habitat bagi biota kecil serta melindungi tanah dari erosi. Dalam kegiatan ini, sebanyak 100 pohon pandan ditanam secara partisipatif oleh tim pengabdian, masyarakat setempat, serta relawan lingkungan.
Selain penanaman, dilakukan pula pelatihan teknis kepada warga tentang manfaat ekologis pandan, serta cara perawatan sederhana yang dapat dilakukan secara mandiri. Edukasi ini penting agar keberlanjutan pohon pandan dapat terjaga, sekaligus menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya pelestarian ekosistem di lingkungannya sendiri.
Bersih-Bersih Pantai: Aksi Edukatif dan Kolaboratif
Kegiatan ini tidak hanya fokus pada penanaman vegetasi, namun juga mengedepankan aksi bersih-bersih sampah pantai. Dalam waktu singkat, terkumpul lebih dari 200 kg sampah, didominasi plastik sekali pakai dan limbah makanan wisatawan. Kegiatan ini menjadi media edukasi langsung kepada masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, tentang pentingnya menjaga kebersihan pantai, memilah sampah, serta dampak negatif sampah plastik terhadap kehidupan laut.
Melalui diskusi interaktif, peserta dikenalkan dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) serta pentingnya pola konsumsi yang bertanggung jawab. Dengan pendekatan partisipatif dan edukatif, aksi bersih pantai ini menjadi sarana untuk membangun kesadaran ekologis yang lebih mendalam.
Kontribusi terhadap Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
Kegiatan pengabdian ini menjadi salah satu kontribusi UPN “Veteran” Jawa Timur dalam mendukung pencapaian beberapa target Sustainable Development Goals (SDGs), di antaranya:
- SDG 13: Climate Action, melalui pelestarian vegetasi pantai yang membantu mitigasi perubahan iklim #sdg13upnvjt
- SDG 14: Life Below Water, dengan upaya mengurangi polusi laut akibat sampah plastik dan edukasi lingkungan hidup pesisir. #sdg14upnvjt
- SDG 12: Responsible Consumption and Production, dengan mengedukasi masyarakat tentang konsumsi berkelanjutan dan pengelolaan sampah. #sdg12upnvjt
Sebagai Kampus Bela Negara, UPNVJT secara aktif mendorong dosen dan mahasiswa untuk mengambil peran dalam pembangunan berkelanjutan berbasis masyarakat. Kegiatan ini menjadi contoh konkrit bagaimana perguruan tinggi dapat menjadi penggerak perubahan sosial dan ekologis yang nyata.
Aksi proaktif seperti penanaman pohon pandan dan bersih-bersih sampah bukanlah sekadar simbolik. Di balik setiap batang pandan yang ditanam dan setiap plastik yang dipungut, tersimpan semangat perubahan dan harapan akan masa depan lingkungan yang lebih sehat dan lestari.
Melalui kegiatan ini, UPNVJT menegaskan komitmennya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga berperan aktif dalam membangun kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Dengan terus melibatkan masyarakat, serta menjadikan pengabdian sebagai ruang belajar bersama, kita bisa mewujudkan ekosistem pesisir yang lebih seimbang, tangguh, dan berkelanjutan.