SIDOARJO – Salah satu kearifan lokal yang masih bertahan di Desa Bringinbendo Kecamatan Taman yakni keleman. Keleman berasal dari kata kelem dalam dalam bahasa Jawa artinya tergenang , jadi keleman adalah menggenangi atau mengaliri persawahan dengan air yang cukup ketika dimulainya musim tanam.
” Tradisi keleman adalah tradisi turun temurun yang kami lakukan sebagai upaya petani dalam mengelola lahan persawahan agar tanah menjadi subur dan dilakukan setelah musim tanam ” ujar salah satu petani Minggu (23/02/2025) pagi disela acara Tasyakuran Keleman di Balai Tani Gapoktan Tani Estu
Acara keleman yang hampir bisa dikatakan sudah sangat jarang dilakukan ini dihadiri Kades Bringinbendo H. Sholeh Dwi Cahyono beserta perangkat desa , Danramil 0816/14 Taman Kapt. Arh. Mukhlis Harianto beserta anggota Babinsa , Kasun Bendo Rohman beserta para petani yang tergabung dalam Gapoktan Tani Estu.
” Keleman adalah salah satu tradisi yang terus dilakukan untuk mempertahankan kearifan lokal agar tetap lestari hingga ke anak cucu kelak “, ujar Sholeh.
Keleman adalah ungkapan rasa syukur dari para petani kepada Allah dengan harapan agar tanaman padi mereka bisa dijauhkan dari gangguan hama dan penyakit serta agar nantinya bisa menghasilkan produksi yang maksimal yang penuh dengan keberkahan “, papar Sholeh ketika diwawancara awak media GeloraJatim setelah acara keleman.
Sementara itu Danramil 0816/14 Taman Kapt. Arh. Mukhlis Harianto dalam sambutannya mengatakan ,” Tradisi keleman ini adalah tradisi setelah musim tanam , mudah – mudahan setelah tandur ( tanam padi ) sampai panen diberikan kelancaran , dijauhkan dari hama dan diberi hasil panen yang bagus dan melimpah “, Ujar Mukhlis.
” Sedikit saya sosialisasi tentang masalah pertanian , untuk ketua gapoktan apabila ada permasalahan terkait pertanian misalnya pupuk dll silahkan hubungi kami , silahkan hubungi Babinsa “, Tandas Mukhlis.
Masih lanjut Mukhlis ,” Saat ini pemerintah sedang gencar mendengungkan program ketahanan pangan , jadi petani adalah garda terdepan dari pelaksanaan program ketahanan pangan “, tambah Danramil yang baru menjabat di Koramil 0816/14 Taman ini.
” Bulog itu tergantung panjenengan pak , Bulog itu beras atau gabahnya tergantung petani , kalau petani terus bercocok tanam Bulog akan lancar beroperasional , jadi stock pangan di Sidoarjo aman sudah tercukupi “, imbuh Mukhlis.
Lebih lanjut Mukhlis mengatakan ,” Kaitannya dengan itu , mulai dari proses tanam , perawatan , panen dan serapan gabah itu merupakan sebagian dari tugas kami dari TNI AD “, tambah Mukhlis .
” Jadi ketika Babinsa monitoring tolong njenengan bantu karena kita ditugaskan untuk melaporkan ke pemerintah terkait program ketahanan pangan ini “, tambahnya lagi .
Terkait masalah harga kering panen , Mukhlis menyampaikan ,” Bahwa harga kering panen oleh pemerintah sudah dipatok 6.500 rupiah , jadi kalau ada pembeli dibawah harga yang sudah dipatok pemerintah itu tolong laporkan ke Babinsa , jadi kalau nanti misal ada yang nawar 6000 rupiah laporkan Babinsa nanti biar dibeli dan di Bulog sesuai dengan harga yang sudah dipatok oleh pemerintah “, pungkas Komandan Koramil Taman ini mengakhiri .
Sementara itu Kepala Dusun Bendo Desa Bringinbendo Rohman dalam sambutannya berharap acara keleman berjalan lancar , hasil panen melimpah dan dijauhkan dari hama wereng dan lain sebagainya.
Rohman juga sempat melontarkan pujian kepada Danramil Taman , bahwa baru ada kali ini Danramil yang ikut mengawal penyuluh hingga kebawah ,” Baru sekarang kita petani didatangi oleh Bapak Danramil dan tidak pernah penyuluh didampingi oleh Danramil “, tukas Rohman.
Rama dari penyuluh pertanian menyampaikan informasi bahwa ,” kios pengecer pupuk yang ada di Kecamatan Taman sudah mengundurkan diri semua , ada 3 kios pengecer yakni di Desa Sidodadi , Desa Tanjungsari dan Desa Krembangan , semua sudah mengundurkan diri “, tandas Rama .
” Kec. Taman saat ini sudah tidak mempunyai kios pengecer pupuk lagi , hal ini yang membuat kita bingung , sedangkan aturannya pupuk itu harus disalurkan ke kios tidak bisa langsung ke petani , barangkali dari warga Desa Bringinbendo ada yang berminat menjadi kios pengecer pupuk monggo mendaftarkan diri , agar supaya petani tidak jauh – jauh apabila mau membeli pupuk “, imbuh Rama.
Semoga tradisi keleman yang sudah turun menurun dari nenek moyang ini tetap terjaga , karena tradisi ini sebagai wujud rasa syukur dari hasil panen sebelumnya yang melimpah , juga merupakan doa agar supaya musim tanam berikutnya dijauhkan dari musibah hama serta hasil panen kembali melimpah. (Rief)