GELORAJATIM.COM — Platform YouTube terus membuktikan eksistensinya sebagai sumber penghasilan yang menjanjikan bagi para kreator konten. Di tengah maraknya berbagai platform digital, YouTube tetap menjadi pilihan utama, terutama bagi mereka yang mampu memanfaatkan fitur Shorts dan algoritma platform secara efektif.
Salah satu contoh sukses datang dari Bun Yanun Marshush, pemilik kanal YouTube “SOMKER027”. Dengan konten berupa pembahasan alur film dan reaksi, kanal ini berhasil meraih popularitas sejak pertama kali dibuat pada 28 Juni 2020. Kini, kanal tersebut telah memiliki lebih dari 492.000 subscriber dengan total 232 video yang telah ditonton sebanyak 30 juta kali. Marshush juga aktif membagikan perjalanannya melalui Facebook Marshus Prolinkz (Somker) dan Fanspage Somker027.
Perjalanan Marshush sebagai kreator konten tidak selalu mulus. Pada 2017, ia memulai kanal pertamanya, “Cank Iyan”, yang berfokus pada konten gaming. Namun, pada 2020 kanal tersebut terkena banned oleh YouTube. Tak menyerah, ia bangkit dengan membuat “SOMKER027” dan mengubah nichenya ke ulasan serta reaksi film.
Keberhasilan “SOMKER027” menunjukkan betapa besarnya potensi monetisasi di YouTube. Dalam wawancara eksklusif, Marshush mengungkapkan bahwa salah satu kunci suksesnya adalah konsistensi dalam mengunggah konten dan pemanfaatan fitur Shorts. “Shorts sangat membantu meningkatkan subscriber dalam waktu singkat,” ujarnya.
Data menunjukkan bahwa video pendek di YouTube menjadi salah satu faktor utama pertumbuhan kanal di platform ini. Menurut riset terbaru, kanal yang aktif mengunggah Shorts mengalami peningkatan jumlah subscriber hingga lima kali lebih cepat dibandingkan kanal yang hanya mengandalkan video panjang.
Selain dari YouTube Ads, kreator juga bisa mendapatkan penghasilan dari berbagai sumber seperti sponsorship, Super Chat, serta YouTube Membership. Marshush sendiri mengakui bahwa pendapatan bulanannya dari kanal “SOMKER027” telah melampaui UMR kota terbesar di Indonesia, menjadikannya sebagai sumber pendapatan utama.
Dengan perkembangan teknologi dan pola konsumsi digital yang semakin meningkat, YouTube diprediksi akan tetap menjadi platform potensial bagi para kreator. Algoritma yang mendukung distribusi konten secara luas memungkinkan siapa saja untuk mendapatkan exposure besar, asalkan konten yang dibuat menarik dan sesuai dengan tren.
“Banyak orang berpikir YouTube sudah jenuh, padahal justru peluangnya masih besar. Kuncinya adalah memahami audiens dan terus beradaptasi dengan perubahan tren,” tambah Marshush. Ia juga menyarankan para kreator pemula untuk memanfaatkan fitur analitik YouTube guna memahami performa konten mereka.
Fenomena ini membuktikan bahwa YouTube masih menjadi salah satu ladang monetisasi digital yang paling stabil di tahun 2025. Dengan strategi yang tepat, konsistensi, dan kreativitas, siapa pun memiliki kesempatan untuk meraih kesuksesan di platform ini.
Bagi para calon kreator yang ingin terjun ke dunia YouTube, kisah sukses Marshush bisa menjadi inspirasi bahwa keberhasilan dapat diraih dengan ketekunan. Di era digital ini, peluang terbuka lebar bagi mereka yang berani mencoba dan berinovasi. (Vieto)