LAMONGAN — BTPN Syariah merupakan bank pemberdaya yang menyediakan produk dan jasa keuangan kepada masyarakat terpencil yang belum terjangkau serta segmen masyarakat pra sejahtera.
Prinsip tersebut yang membuat BTPN Syariah bergabung pada program magang bersertifikat yang diadakan Kemendikbudristek dengan membuka program Bestee bagi para mahasiswa.
Program tersebut bertujuan untuk mendampingi ibu-ibu atau seorang nasabah BTPN Syariah yang memiliki usaha dan ingin mengembangkan usahanya. Program tersebut tersedia di berbagai daerah termasuk di wilayah Lamongan.
Kegiatan pendampingan pada program Bestee ini dilakukan selama empat bulan dengan penempatan tugas mahasiswa 1-2 orang pada tiap kecamatan.
Mahasiswa yang sudah terpilih untuk mengikuti program Bestee di wilayah Lamongan khususnya Kecamatan Sugio adalah Eva Noviana Maulanur Rohmah yang merupakan mahasiswa semester 5 Program Studi Agribisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur sebagai fasilitator pendamping.
Mahasiswa magang yang disebut “Mentee” melakukan pendampingan dimulai dengan adanya pengisian asesmen guna mengetahui hal-hal apa saja yang dapat ditingkatkan atau menjadi peluang pengembangan usaha nasabah. Setelah mengetahui titik peluang pengembangan usaha nasabah, selanjutnya Mentee akan mulai memberikan materi disertai dengan praktek kepada nasabah sesuai dengan rekomendasi dari hasil asesmen yang telah dilakukan sebelumnya.
“Melalui program Bestee ini saya dapat membantu ibu-ibu inklusi yang memiliki usaha dan ingin mengembangkan usahanya namun terdapat keterbatasan kemampuan. Adanya keterbatasan pemahaman akan kemajuan teknologi karena umur nasabah juga menjadi kendala bagi ibu-ibu untuk mengembangkan usahanya.
“Maka dari itu dengan adanya program ini akan sangat membantu nasabah agar usaha nya tetap eksis di tengah perkembangan zaman dan persaingan usaha yang ketat,” Ucap Eva Noviana Mentee BTPN Syariah di MMS Kecamatan Sugio.
Dari hasil asesmen dan analisa SWOT, diketahui beberapa nasabah pelaku UMKM di Kecamatan Sugio memiliki kendala yang hampir sama yaitu belum memiliki identitas usaha.
Identitas usaha seharusnya dimiliki oleh setiap usaha untuk membedakan usaha satu dengan yang lainnya, namun karena keterbatasan pemahaman nasabah hal tersebut tidak dilakukan. Oleh karena itu kami memberikan materi tentang pentingnya mempunyai identitas usaha dalam membangun usaha yang berkelanjutan.
Selain pemberian materi, kami juga membantu ibu-ib nasabah dalam pembuatan identitas usaha dan mewujudkannya dengan membuat banner. Adanya banner yang mengandung unsur identitas usaha dimaksudkan agar usaha nasabah dapat dikenal lebih banyak orang sehingga terjadi peningkatan pendapatan.
“Program Bestee dari BTPN Syariah telah membantu saya dalam membuat nama usaha agar usaha kecil saya semakin berkembang. Saya juga dibantu dalam membuat dan mencetak banner yang sangat bagus. Semoga dengan adanya nama usaha dan banner ini lebih banyak orang yang tau dan membeli roti di rumah saya,” Ucap ibu Ruswiyanti salah satu nasabah BTPN Syariah yang memiliki usaha roti goreng dan donat di Kecamatan Sugio.
Program Bestee merupakan program yang sangat bagus dari BTPN Syariah karena dapat membantu banyak ibu-ibu inklusi yang ingin mengembangkan usaha nya namun terdapat kendala dalam keterbatasan pemahaman, kemampuan, maupun pengetahuan.
Harapan kami sebagai Mentee semoga kedepannya semakin banyak mahasiswa yang mengikuti program ini agar lebih banyak lagi nasabah pelaku UMKM yang terbantu, sesuai dengan motto Bestee BTPN Syariah yaitu Bersama Berdaya Memberi Makna.
Penulis : Kelompok 7 Agribisnis (Magang MSIB – MBKM 2024), Safrina Khalisah Intan Rahmadani, Eva Noviana Maulanur Rohmah, Regina Ayu Septia Adriafirna – Mahasiswa Agribisnis UPN “Veteran” Jawa Timur.