GRESIK, GELORAJATIM.COM — Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Front Pembela Suara Rakyat (LSM FPSR), Aris Gunawan menyoroti pekerjaan proyek pemasangan box culvert dan peningkatan jalan di Raya Bringkang, Kecamatan Menganti, Gresik.
Tak hanya menilai lamban, menurut Aris dampak dari proyek tersebut membahayakan para pengguna jalan, khususnya pengendara motor. ” Banyak pengendara motor yang jatuh akibat terpeleset lumpur yang meluber ke tengah jalan,“ kata dia usai melewati jalan raya tersebut, Senin, (16/12/2024).
”Selain licin, lumpurnya juga tebal sampai menutupi aspal jalan sehingga motor kesulitan melintas karena lumpur menempel di ban motor. Makanya banyak pengendara jatuh,” tambahnya.
Aris menyebut bahwa lumpur itu berasal dari galian tanah yang hendak dipasang box culvert dan peningkatan jalan untuk dijadikan jalan cor atau beton. Parahnya lagi, kontraktor pelaksana abai terhadap K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan tidak bisa mengantisipasi serta mencari solusi terhadap kejadian tersebut.
”Harusnya kontraktor menggunakan alat serok untuk membersihkan lumpur yang meluber ke tengah jalan. Dan pasang rambu-rambu peringatan. Biar tidak menumpuk di tengah jalan. Kami amati juga, diduga pengurukan pemadatan tidak memakai sirtu (pasir batu), melainkan tanah berlumpur. Oleh karena itu pengawas proyek harus meninjau ke lokasi,” tegas Aris.
”Ini menjelang akhir tahun dan tutup anggaran. Harusnya pekerjaan yang dibiayai APBD (anggaran pendapatan da belanja daerah), sudah selesai semua. Kecuali proyek dari anggaran multiyears. Apakah ada keterlambatan pekerjaan atau tidak, akan kami cek. Ini jalan Provinsi, dan proyeknya dari APBD Provinsi. Di sekitar lokasi tidak tampak papan nama proyek,” ungkap Ketua LSM FPSR mengakhiri wawancara. (Red)