GRESIK, GELORAJATIM.COM – Masyarakat Gresik yang memberikan hak pilihnya kepada kotak kosong di Pilkada Kabupaten Gresik 2024 bisa dikatakan cukup tinggi, bahkan mencapai 40 persen lebih.
Berdasarkan rapat pleno rekapitulasi perolehan suara yang di gelar KPU Gresik, Paslon 01 Fandi Akhmad Yani-Asluchul Alif mendapat 59, 72 persen atau 366.944 suara dan kotak kosong mendapat 40,28 persen atau 247.479 suara.
Angka golongan putih atau golput di Pilkada Kabupaten Gresik juga terbilang tinggi. Hal itu menunjukkan kurangnya tingkat partisipasi pemilih untuk menentukan calon pemimpin Kabupaten Gresik 5 tahun kedepan.
Mengenai hal tersebut, Relawan Kotak Kosong (Rekoso) Gresik yang selama pelaksanaan Pilkada getol mengajak masyarakat untuk tidak golput pun menanggapinya.
”Itu merupakan bukti bahwasanya kinerja KPU Gresik sangat minim, terutama pada sosialisasi kepada masyarakat sehingga angka golput masih tinggi, “ kata Aris Gunawan, Koordinator Reksoso, Kamis, 5 Desember 2024, pagi tadi.
Dikatakan Aris, untuk menekan angka golput seharusnya KPU Gresik terus melakukan sosialisasi dan menjelaskan ke masyarakat adanya peserta pemilu yakni kotak kosong.
”Hal ini tidak pernah diucap bahkan tidak ada selembar baliho kampanye dari KPU kabupaten Gresik,“ungkapnya. “Lalu anggaran 81 milyar buat apa?,“ tambah dia.
Pihaknya akan melaporkan kinerja KPU serta audit anggaran KPU karena selama masa tenang pihak Paslon masih melakukan kampanye.
”Relawan Rekoso akan melaporkan KPU kabupaten Gresik ke DKPP RI terkait minimnya sosialisasi dari KPU dan masih adanya kampanye di masa tenang,“tandas Aris Gunawan. (Red)