Komisi B DPRD Jatim Agatha Retnosari.
GeloraJatim.com – Menengok rencana Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa terkait pembukaan kembali sektor wisata, mengiringi kondisi Jatim yang sudah masuk level 2 PPKM, disambut baik salah satu anggota Komisi B DPRD Jatim Agatha Retnosari.
“Upaya langkah positif untuk kembali menggairahkan sektor wisata di Jatim. Sudah lama sektor wisata terhenti sejak pandemi Covid-19 termasuk saat PPKM diterapkan. Ini akan menggairahkan kembali perekonomian yang selama ini tergantung pada sektor wisata,” ujar Agatha di Surabaya, Senin (13/9/2021).
Agatha mengingatkan kembali agar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dibudpar) Jatim semakin gencar mensosialisasikan Program Kemenparekraf terkait Protokol Kesehatan berbasis CHSE (Clean, Health, Safety and Enviroment) dalam mengantisipasi perubahan minat wisatawan.
“Disbudpar harus lebih gencar melakukan sosialisasi terkait Program CHSE ke kota/kabupaten se- Jawa Timur. Apalagi Bromo, Tengger, Semeru masuk program prioritas Nasional,” ujar Agatha.
Pemprov Jatim dalam hal ini Disbudpar Jatim segera mensosialisasikan program CHSE, bagaimana Pariwisata di Jatim mampu mengambil momentum untuk segera menggerakkan roda ekonomi di sektor pariwisata. Kemenparekraf juga sudah mensosialisasikan CHSE ke para Dubes, serta ke masyarakat. Perlu adanya tindaklanjut oleh daerah khususnya di wilayah yang mempunyai wisata untuk melakukan sertifikasi CHSE,” ungkap Agatha.
Angota Fraksi PDI Perjuangam DPRD Jatim ini, juga berharap selain program sosialisasi prokes berdasarkan CHSE, pihaknya mendorong pembukaan kembali tempat wisata juga dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian, agar kondisi yang sudah baik ini bisa terus dipertahankan.
“Yang tidak kalah penting, lanjut Agatha program percepatan vaksinasi di seluruh Jatim harus terus dipercepat dan digencarkan karena kita bisa berkaca dari penelitian yang sudah ada meski dalam skala regional yang lebih lebih kecil, dimana berdasar penelitian-penelitian tersebut negara dengan capaian persentase vaksin dosis lengkap yang lebih tinggi memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih pasti dan berkelanjutan,” terangnya.
“Saatnya ekonomi pulih, kesehatan kita terjaga. Jangan sampai dompet terisi tapi kemudian kesehatan menjadi terganggu saat wisata, otomatis ekonomi akan terpuruk kembali” pungkas wanita yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya. (gj)