Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono.
Gelorajatim.com – Triwulan II di tahun 2021, hasil Survei Bank Indonesia (BI) dalam Kegiatan Dunia Usaha bahwa kegiatan dunia usaha terakselerasi. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang meningkat sebesar 18,98%, dibandingkan 4,50% pada triwulan I 2021.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan, hasil peningkatan tersebut didorong oleh kinerja sejumlah sektor yang mayoritas tumbuh positif antara lain sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, serta sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan.
Responden menyatakan bahwa peningkatan kinerja sektor Pertambangan didorong oleh permintaan domestik dan didukung peningkatan produksi, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran didorong kenaikan permintaan saat bulan Ramadan dan HBKN Idulfitri.
“Namun sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ditopang oleh faktor musiman dan keberhasilan panen komoditas tanaman bahan makanan (tabama),” ujar Erwin Haryono dalam siaran persnya, Jumat (16/07/2021).
Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha, Kata Erwin, kapasitas produksi terpakai adalah sebesar 75,33% pada triwulan II 2021. Hal ini meningkat dari capaian pada triwulan sebelumnya sebesar 73,38%. Penggunaan tenaga kerja juga diindikasikan membaik meski masih dalam fase kontraksi, dengan kondisi keuangan dunia usaha dan akses kredit yang membaik.
Bank Indonesia akan terus mencermati dampak penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang kemungkinan berimbas terhadap kinerja kegiatan dunia usaha pada triwulan III 2021.
Sementara responden memprakirakan kegiatan usaha melambat pada triwulan III 2021 dibandingkan dengan capaian pada triwulan II 2021 meski masih positif dengan SBT sebesar 9,77%. Perlambatan kegiatan usaha diprakirakan terjadi pada beberapa sektor ekonomi seperti sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran serta sektor Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan.
“Kinerja beberapa sektor diprakirakan menurun seperti sektor Industri Pengolahan serta sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan,” terangnya. (lai/azl)
