LAMPUNG, GELORAJATIM.COM – Kamis, 1 Agustus 2024. Di tengah hiruk pikuk kota besar, ada cerita inspiratif dari sebuah desa kecil di Lampung. Rofi Ridwanda, seorang pemuda asal Pringsewu, telah membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih dari tempat yang sederhana.
Mengawali kariernya sebagai pengusaha kerajinan tangan selama masa kuliahnya di Universitas Gadjah Mada, Rofi kini sukses membangun bisnis kuliner dengan brand “Roti Terbang” dan “Es Teh Bamtea”.
Rofi Ridwanda dikenal sebagai penerima beasiswa Bidikmisi yang berprestasi. Di semester tiga perkuliahannya di UGM, ia mendirikan Bakul Quilling, bisnis kerajinan tangan berbasis inovasi paper quilling asal Eropa.
Dengan modal awal hanya 15 ribu rupiah untuk beriklan di media sosial, bisnis ini berkembang pesat. Dukungan pendanaan datang dari berbagai program hibah seperti Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), Gerakan Mahasiswa Pengusaha (GMP) dari Kementerian Koperasi dan UMKM RI, serta Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) dari Kemenritek Dikti.
Pengalaman dan pencapaian ini membawa Rofi sering diundang untuk menjadi pembicara di berbagai seminar dan workshop. Salah satu yang paling berkesan adalah seminar kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Lampung, di mana ia berbicara di hadapan 170 mahasiswa.
”Berbagi ilmu dan pengalaman adalah hal yang sangat berarti bagi saya. Ini bukan hanya tentang menginspirasi, tetapi juga belajar dari peserta lainnya,” kata Rofi.
Setelah lulus, Rofi memutuskan untuk kembali ke desa kelahirannya dan mendirikan Tanfida Digital, sebuah digital agency yang berfokus pada pembuatan website dan logo untuk UMKM dan personal branding.
“Kami di Tanfida Digital berkomitmen untuk membantu UMKM dan pemilik usaha meningkatkan citra mereka di dunia digital. Sebuah website yang baik tidak hanya tampilan, tetapi juga fungsi yang mendukung kepercayaan dan branding,” ujar Rofi.
Mendirikan bisnis digital di desa bukan tanpa tantangan. Akses internet yang terbatas dan infrastruktur yang kurang memadai adalah sebagian dari kendala yang harus dihadapi. Namun, Rofi melihat tantangan ini sebagai peluang untuk berinovasi.
“Kami harus kreatif dan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Kerja keras dan kemitraan dengan berbagai pihak membantu kami mengatasi banyak hambatan,” tambahnya.
Selain bisnis digital, Rofi melihat potensi besar di industri kuliner. Ia mendirikan Roti Terbang, yang menjual roti bakar dan kukus dengan berbagai varian rasa, dan Es Teh Bamtea, yang menawarkan es teh khas Solo dengan berbagai rasa buah. Kedua usaha ini telah berkembang pesat dan memiliki empat cabang di kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu.
“Kami ingin menghadirkan produk kuliner yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Konsep gerobakan memungkinkan kami untuk lebih dekat dengan konsumen dan menawarkan pengalaman kuliner yang unik,” jelas Rofi.
Kisah Rofi Ridwanda adalah bukti bahwa latar belakang dan lokasi bukanlah halangan untuk meraih kesuksesan. Dengan pendidikan di bidang filsafat dan dukungan dari berbagai program beasiswa dan hibah, Rofi menunjukkan bahwa dengan tekad, kreativitas, dan kerja keras, siapa pun bisa mencapai impian mereka.
“Saya berharap cerita saya bisa menginspirasi banyak anak muda, terutama mereka yang berasal dari desa-desa kecil. Jangan takut bermimpi besar dan memulai usaha, karena peluang ada di mana-mana,” tutup Rofi. (Red)