Dr. Koen Irianto Uripan, SH.,MM usai penyerahan simbolis Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber) kepada Rini Indriyani Eri Cahyadi Istri Wali Kota Surabaya.
Gelorajatim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam rangka memperingati Hari Kartini mengadakan berbagai lomba, pameran UMKM dan penyerahan simbolis 20 paket Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber), Jumat (30/4/2021).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, ST.,MT bersama istri, Wakil Wali Kota Surabaya Ir. H. Armuji, MH didampingi istri, Sekertaris Daerah Kota Surabaya Ir. Hendro Gunawan, MA ditemani istri dan para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta nampak pula Dr. Koen Irianto Uripan, SH.,MM selaku pemerhati Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber) di Kota Surabaya.
Dr. Koen Irianto Uripan, SH.,MM yang biasa dipanggil Koen mengatakan teknik Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber) menggunakan ikan lele dan juga tanaman sangat cocok untuk lahan sempit dan padat penduduk seperti di Kota Surabaya.
Budikdamber merupakan salah satu solusi tepat pangan masa depan, dengan sistem aquaponik ini memiliki peluang meningkatkan kebutuhan protein hewani dan sayuran, serta memudahkan masyarakat mendapat ikan dan sayur di lingkungan tempat tinggalnya. Cara ini bisa dikembangkan di berbagai wilayah dan sangat mudah dilakukan karena menggunakan media yang kecil, portabel, hemat air, dan tidak membutuhkan listrik,” kata Koen.

Lulusan Doktor di Unair Surabaya ini juga menyampaikan bahwa budikdamber sangat penting diketahui oleh masyarakat Surabaya, dalam membangun pola pikir sederhana dan tidak ribet menyiapkan pangan secara sehat. Mengingat Covid-19 masih belum berakhir, kondisi tubuh membutuhkan daya imun yang kuat, maka salah satu makanan yang dikonsumsi tentunya harus sehat secara alami tanpa pestisida.
Secara teknis dan praktis teknologi menurut Koen, budikdamber mudah dilakukan oleh siapa saja, dengan menyiapkan media ember sesuai dengan volume yang dikehendaki, bibit lele umur tiga minggu sampai satu bulan, bibit sayuran, pakan ikan, dan air.
“Ikan lele diberi makan dua kali sehari pagi dan sore, seminggu dikuras dua kali. Lele dipanen antara 2-3 bulan sedangkan sayuran dipanen sekitar 14 hari,” tutur Koen.
Koen menambahkan, pandemi Covid-19 telah banyak mengubah tatanan kehidupan yang dampak paling kuat adalah masalah ekonomi. Menginisiasi untuk kemandirian pangan dalam rangka mencapai ketahanan pangan, menjadi solusi bagi keluarga yang rentan terhadap persoalan ekonomi.
“Manfaat Budikdamber sendiri yaitu untuk menyediakan pangan keluarga dengan protein hewani dan sayuran sehat dan segar. Selain itu, dapat membantu menjaga lingkungan dengan memanfaatkan gelas plastik sebagai media tanam dan lahan pekarangan,” tutur Koen.
Disamping itu, Koen yang juga Korda JP2GI Surabaya, telah memberikan sumbangan berupa 15.000 sachet MP ASI untuk menganggulangi stunting dan anemia bagi balita usia antara 6 hingga 59 bulan, berupa bubuk tabur gizi kepada Ketua PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani Eri Cahyadi Istri dari Wali Kota Surabaya. (dha/azl)