Tim karya ilmiah siswa SMAMITA Sidoarjo yang berhasil meraih prestasi diajang internasional.
Gelorajatim.com – Karya Ilmiah dua tim siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo berhasil menorehkan prestasinya. Para pelajar ini mendapat Silver Medali diajang International Invention Competition For Young Moslem Scientists (IICYMS) yang diselenggarakan oleh IYSA bekerjasama dengan UIN Sunan Gunung Jati Bandung.
Salah seorang Guru Pembimbing Karya Ilmiah Smamita Sidoarjo, Niar Wulandari mengatakan dalam perlombaan Internasional kali ini Smamita Sidoarjo mengirimkan dua tim siswa terbaiknya. Yakni satu tim siswa IPA dan satu tim siswa IPS. Dua tim ini berhasil mendapatkan satu gold, satu silver, serta special awards dari UIN Sunan Gunung Jati, Bandung.
“Kedua tim siswa Smamita Sidoarjo ini mengambil kategori lomba yang berbeda dari beberapa kategori yang dilombakan. Untuk siswa Smamita Sidoarjo sendiri mengambil bidang ilmu pengetahuan islam dan pendidikan. Setiap tim terdiri dari lima orang peserta. Mereka mempresentasikan hasil karyanya. Diantaranya literasi digital dan media miniatur pembelajaran sejarah,” tutur Niar Wulandari pada (8/7/2021) siang.
Dalam kesempatan yang sama, siswi kelas XII IPA 4 Smamita Sidoarjo, Rahma Meidiana menjelaskan hasil karya tim berupa literasi digital digunakan sebagai media literasi siswa di masa pandemi. Dalam karya ilmiah itu, pihaknya ingin mengajak siswa meningkatkan literasi di masa pandemi. Literasi ini menggunakan media instagram Insan Cita. Bahkan bisa di akses dari rumah.
“Nah media literasi ini membahas ilmu pengetahuan yang dikaji menggunakan Al-Quran dan Al Hadist. Jadi menarik untuk belajar agama. Hal itu tentu berbeda dengan media instagram yang lainnya,” ungkap Rahma.
Hasil karya cipta siswa lainnya yakni media miniatur pembelajaran sejarah. Salah satu siswa yang ikut tim ini adalah Arifian Zulfikrullah siswa kelas XII IPS 3. Tim ini sangat antusias mengikuti perlombaan dengan mengambil tema pendidikan berupa media pembelajaran sejarah. Materinya fokus di kehidupan manusia Pra-Sejarah. Yakni kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan.
“Kami sangat menyukai pelajaran sejarah. Karena itu, kami membuat media alternatif agar siswa tidak bosan dalam belajar sejarah yang cenderung banyak materi dan hafalan. Alhasil berkat kerjasama tim dan guru pembimbing bisa mendapatkan gold medal di ajang bergengsi itu,” papar Rahma.
Selain itu, Arifian mengungkapkan dirinya bersama timnya merasa senang atas pencapaian prestasi itu. Apalagi baru pertama kali mengikuti lomba berkelas Internasional.
“Tentu kami merasa senang dapat medali emas ini. Apalagi, baru pertama kali ini, kami mengikuti lomba bergengsi Internasional. Ya Alhamdulilah lah, tapi masih perlu banyak belajar untuk ke depannya,” ungkap Arifian. (asup/azl)