GELORAJATIM.COM — Kulit yang sehat dan bersih adalah dambaan banyak orang. Sayangnya, tren penggunaan krim-krim racikan yang mengandung steroid untuk mendapatkan kulit mulus dengan cepat justru membawa masalah baru, yaitu dermatitis perioral. Apa itu dermatitis perioral dan mengapa krim racikan bersteroid bisa berbahaya? Mari kita bahas lebih lanjut.
Apa Itu Dermatitis Perioral?
Dermatitis perioral adalah ruam merah yang muncul di sekitar mulut, hidung, dan kadang-kadang di sekitar mata. Gejalanya termasuk bintik-bintik kecil, kulit kering, bersisik, serta sensasi gatal atau terbakar. Sering kali, dermatitis perioral disalahartikan sebagai jerawat atau eksim, padahal penyebab dan penanganannya berbeda.
Penyebab Utama: Krim Racikan Bersteroid
Banyak orang tergoda menggunakan krim racikan yang menjanjikan kulit mulus dalam waktu singkat. Namun, banyak dari krim ini mengandung steroid tanpa pemberitahuan yang jelas. Steroid topikal memang dapat mengurangi peradangan dan dapat berfungsi sebagai pemutih kulit, tetapi penggunaannya yang tidak tepat bisa merusak kulit dan memicu dermatitis perioral.
Mengapa Krim Bersteroid Berbahaya?
1. Penipisan Kulit: Penggunaan steroid jangka panjang bisa menipiskan kulit, membuatnya lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi.
2. Perubahan Warna Kulit: Steroid bisa menyebabkan perubahan warna kulit yang tidak merata.
3. Ketergantungan: Kulit bisa menjadi ‘ketergantungan’ pada steroid, di mana penghentian mendadak bisa memperburuk kondisi kulit.
4. Pembuluh Darah Terlihat: Penggunaan steroid yang berlebihan bisa membuat pembuluh darah di bawah kulit menjadi lebih terlihat, yang tidak hanya mengganggu estetika tapi juga kesehatan kulit.
Kasus Nyata: Meningkatnya Dermatitis Perioral
Di klinik, kami semakin sering menemui pasien dengan dermatitis perioral akibat penggunaan krim bersteroid. Mereka datang dengan keluhan ruam merah dan jerawat atau beruntusan yang membandel di sekitar mulut, sering kali setelah penggunaan krim racikan. Ini menunjukkan bahwa kesadaran akan bahaya penggunaan steroid masih kurang.
Apa yang Bisa Dilakukan?
1. Hindari Krim Tanpa Resep: Jangan tergoda dengan klaim krim yang tidak jelas asal-usulnya. Selalu konsultasikan dengan dokter kulit sebelum mencoba produk baru.
2. Periksa Label Produk: Pastikan produk perawatan kulit yang Anda gunakan tidak mengandung steroid kecuali diresepkan oleh dokter.
3. Perawatan Kulit yang Tepat: Gunakan pembersih dan pelembap yang lembut dan cocok untuk jenis kulit Anda. Hindari produk yang mengandung bahan iritan.
4. Konsultasi Profesional: Jika Anda mengalami ruam atau iritasi kulit yang tidak kunjung sembuh, segera konsultasikan dengan dokter kulit. Penghentian penggunaan krim bersteroid harus dilakukan di bawah pengawasan medis.
5. Tanyakan Kandungan Krim: Tidak ada salahnya untuk bertanya kepada dokter Anda mengenai kandungan apa saja yang diberikan dalam krim yang Anda gunakan. Mengetahui kandungan dalam krim dapat membantu Anda menghindari bahan-bahan berbahaya dan memilih produk yang lebih aman untuk kulit Anda.
Kulit yang sehat bukanlah hasil instan dari krim-krim racikan yang tidak jelas kandungannya. Penggunaan krim bersteroid tanpa resep dapat menyebabkan masalah serius seperti dermatitis perioral. Mari lebih bijak dalam memilih produk perawatan kulit dan selalu konsultasikan dengan profesional medis. Dengan demikian, kita bisa mendapatkan kulit yang sehat dan cantik tanpa risiko kesehatan yang tidak perlu.
Penulis: dr. M. Hafid Ernanda, M.Biomed., AIFO-K