Transformasi karir dari dunia modeling menuju konten kreator bukanlah hal yang mudah. Namun hal tersebut berhasil dilakukan oleh Farah Anhar, yang kini dikenal sebagai salah satu content creator yang sukses di platform Instagram dan TikTok.
Sebelum pandemi, Farah memulai karirnya di dunia modeling. Pengalaman di depan kamera ini kemudian menjadi modal berharga ketika ia memutuskan untuk menjajaki dunia konten kreatif melalui akun @farah.anhar di Instagram dan TikTok.
Menariknya, sebagai seorang introvert, Farah harus bekerja ekstra keras untuk keluar dari zona nyamannya. “Awalnya sangat menantang untuk tampil di depan kamera dan berbicara kepada audiens. Tapi saya yakin bahwa pertumbuhan dimulai di luar zona nyaman,” ungkapnya.
Berbekal pendidikan S1, Farah tidak hanya mengandalkan tampilan visual semata. Ia mengintegrasikan pengetahuan akademisnya untuk menciptakan konten yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga memiliki nilai edukatif.
Farah, yang berasal dari Sidoarjo namun telah lama menetap di Jakarta, berhasil memanfaatkan pengalaman dan lingkungannya untuk mengembangkan ide-ide kreatif yang relevan dengan audiensnya.
Perjalanan transformasi Farah dari model ke konten kreator membuktikan bahwa diversifikasi karir adalah kunci kesuksesan di era digital. Ia berhasil mengadaptasi kemampuan modeling-nya ke dalam format konten yang lebih beragam dan interaktif.
Konsistensi Farah dalam mengembangkan konten berkualitas membuahkan hasil. Dari yang awalnya hanya sebagai sampingan, aktivitas konten kreatornya kini telah menjadi sumber penghasilan utama yang sustainable.
Di tengah kesuksesannya sebagai konten kreator, Farah tetap mempertahankan pekerjaannya di salah satu perusahaan. Keputusan ini menunjukkan kemampuannya dalam mengelola waktu dan memaksimalkan potensi di berbagai bidang.
Platform Instagram dan TikTok menjadi wadah yang tepat bagi Farah untuk mengekspresikan diri. Melalui kedua platform ini, ia tidak hanya berbagi konten, tetapi juga membangun komunitas yang mendukung pertumbuhan karirnya.
Farah menekankan pentingnya autentisitas dalam berkarya. “Meski kita perlu beradaptasi dengan tren, tetap penting untuk mempertahankan keunikan dan nilai-nilai pribadi dalam setiap konten yang dibuat,” jelasnya. (Vieto)