Ilustrasi.
Gelorajatim.com – Dalam memberikan kemudahan kepada maayarakat, Kementerian Pertanian melalui Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) meluncurkan aplikasi pemasaran online Vetmalance ( Veteriner Farma Layanan Cepat).
Aplikasi Vetmalance sebagai bentuk transformasi memberikan layanan kepada masyarakat secara lebih luas, cepat dan mudah,” ujar Direktur Kesehatan Hewan Ditjen PKH Nuryani Zainudin, Rabu (7/7/2021).
Dikatakan Nuryani, Pusvetma turut berperan aktif dalam pengendalian zoonosis dan pemberantasan penyakit hewan. Pusvetma sebagai UPT Bidang Kesehatan Hewan yang telah ditetapkan sebagai Satker Badan Layanan Umum dan menjadi satu-satunya instansi pemerintah yang menyediakan vaksin hewan, antisera, dan bahan biologik.
Vetmalance sebagai bentuk kontribusi Ditjen PKH dalam upaya mengendalikan dan menanggulangi zoonosis di Indonesia sekaligus ikut memperingati Hari Zoonosis Sedunia atau World Zoonoses Day.
Di Indonesia ada 15 penyakit zoonosis prioritas yang perlu dilakukan pengendaliannya, melalui Keputusan Menteri Pertanian No. 237/Kpts/PK. 400/M/3/2019 penyakit Zoonosis prioritas di Indonesia yaitu: Avian Influenza, Rabies, Anthraks, Brucellosis, Leptospirosis, Japanese B. Encephalitis, Bovine Tubercullosis, Salmonellosis, Schistosomiosis, Q Fever, Campylobacteriosis, Trichinellosis, Paratubercullosis, Toksoplasmosis, dan Cysticercosis/Taniasis.
Sementara, Kepala Pusvetma, Agung Suganda mengatakan Vetmalance menjawab tantangan penyediaan vaksin hewan di tengah pandemi Covid-19. Uji coba penggunaannya sudah dimulai pada bulan Januari 2021 lalu.
Saat ini penggunaan Vetmalance masih terbatas pada layanan penjualan. Namun begitu aplikasi ini diluncurkan, akan terus dikembangkan untuk layanan pengujian maupun layanan penunjang yang masih dilakukan secara konvensional.
“Pusvetma akan terus meningkatkan pelayanan yang prima dengan menghasilkan inovasi-inovasi layanan baru kepada semua pelanggannya. Untuk terus meningkatkan kepuasan pelanggan, Pusvetma telah melaksanakan 4 strategi utama,” ungkap Agung.
Pertama, penjaminan kualitas dan kuantitas produk, kedua penjaminan kepastian harga yang kompetitif, ketiga branding dan promosi berbasis TI, dan keempat pemasaran daring sesuai kebutuhan di masa pandemi covid-19 ini.
Pelanggan Pusvetma saat ini masih didominasi pelanggan dari instansi/dinas, sisanya sekitar 10% pelanggan swasta dan peternak langsung.
Agung berharap, ke depannya akan semakin banyak masyarakat yang tertarik dan menggunakan produk-produk unggulan Pusvetma dengan menggunakan aplikasi online baik Vetmalance maupun website Pusvetma.
Direktur Jenderal PKH, Nasrullah mendukung penuh inovasi Pusvetma ini. Adanya aplikasi Vetmalance ini membuktikan bahwa negara hadir dalam usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit zoonosis di Indonesia.
Nasrullah berharap, pada masa pandemi Covid-19 masyarakat dapat terlayani mengakses produk obat hewan untuk ternaknya dengan mudah. “Kami mengapresiasi langkah Pusvetma untuk terus berinovasi memasarkan produknya secara daring sehingga lebih mudah terjangkau oleh masyakarat.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebut, aplikasi ini merupakan salah satu terobosan dari Kementan untuk mempermudah dan meningkatkan layanan masyarakat. Harapannya, masyarakat bisa terbantu terakses maksimal untuk mendapatkan vaksin bagi ternaknya. (lai/azl)