SURABAYA, GELORAJATIM.COM – Kuliah Kerja Nyata merupakan kegiatan yang tak asing dalam lingkup universitas, khususnya pada bidang pengabdian masyarakat. Kuliah Kerja Nyata Tematik memiliki skema tertentu yang terdiri dari beberapa program. Beberapa program tersebut telah dipersiapkan oleh pihak universitas yang kemudian disusun kembali dan dilaksanakan oleh mahasiswa yang tergabung ke dalam beberapa kelompok.
Program-program tersebut memiliki tujuan yang terfokus pada bidang pengabdian sesuai skema, baik dalam lingkup kesejahteraan masyarakat, membantu meringankan permasalahan, serta membantu para penggiat usaha yang terdapat pada suatu wilayah atau desa.
Kelurahan Penjaringansari, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya memiliki potensi di bidang kewirausahaan khususnya UMKM yang dapat dikembangkan. Itu dapat dilihat dari antusiasme pelaku usaha UMKM nya. Seperti pada halnya di RW 4 Kelurahan Penjaringansari yang dikunjungi oleh Kelompok 84 KKN-T MBKM UPN “Veteran” Jawa Timur yang memiliki beberapa prestasi baik dilingkup Kelurahan, Kecamatan, maupun Kota.
Prestasi itu tak luput dari campur tangan Ibu Sri Astutik selaku Koordinator UMKM serta Koordinator Koperasi Bougenville Kelurahan Penjaringansari yang sudah menorehkan ide ciamiknya dengan mengembangkan beberapa strategi pemasaran serta distribusi UMKM Kelurahan Penjaringansari, terbukti dengan diraihnya Juara 1 dalam perlombaan dibidang lingkungan serta kewirausahaan dalam event Surabaya Smart City (SSC) pada tahun 2020.
Namun, berdasarkan pengalaman sebagai penggiat sekaligus koordinator UMKM yang telah berprestasi pastinya memiliki banyak pengalaman yang tidak luput dari permasalahan baik yang pernah dihadapi maupun yang berada di lingkungan sekitar.
Sri Astutik menyebut, kendala yang dialami oleh UMKM di Kelurahan Penjaringansari antara lain terletak pada proses produksi yang masih terbatas, pengetahuan tentang digital marketing yang belum merata, serta untuk penentuan target pasar dari setiap UMKM.
“Dari setiap UMKM yang ada di Kelurahan ini rata – rata masih menggunakan sistem tradisional dengan berjualan keliling, sehingga hal itu kurang untuk diminati masyarakat,” ungkapnya Jumat, 24 Maret 2023.
Dirinya ingin ada inisiatif dari masyarakat akan kesadaran untuk legalitas usaha yang merata agar eksistensi UMKM Kelurahan Penjaringansari bisa terekspos disemua elemen masyarakat.
“Masyarakat masih takut akan pajak yang ada dilegalitas usaha seperti NIB dan PIRT padahal sebetulnya itu tidak ada apa-apanya apabila mereka menekuni usaha mereka, ditambah lagi sudah memiliki legalitas yang juga poin penting dari UMKM,” imbuhnya
Ibu Sri Astutik selaku Koordinator UMKM Penjaringan Sari berharap dengan adanya KKN-T MBKM UPN “Veteran” Jawa Timur bisa memberikan dampak yang baik untuk perkembangan pelaku UMKM baik dalam segi pengetahuan dan aksi nyata di lapangan.
Hal ini sangat berbanding lurus dengan korelasi permasalahan Kelurahan Penjaringansari dan tujuan diadakannya KKN-T MBKM yaitu membantu masyarakat khususnya dibidang kewirausahaan yang berpusat pada perkembangan UMKM di Kelurahan Penjaringansari, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya.
Editor: teguh w.

Tinggalkan Balasan