GELORAJATIM.COM — Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia, sekelompok mahasiswa yang beranggotakan Dian Sasmitha Dwi Maharani, Grace Sonya Dapitria Damanik, Ruth Petra Laura Latuny, Satria Surya Negara, Naufal Tsabita Syarifanda, Satria Hendy Wahyu Saputro, Muhammad Albab Hakiki dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur (UPN”V” JATIM) menyelenggarakan seminar bertema “Memutus Mata Rantai Korupsi dari Orang Muda”.
Kegiatan yang berlangsung diruang Auditorium Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) sebagai tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berfokus pada isu pemberantasan korupsi. Seminar ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, para praktisi Advokat, serta pelajar setempat, dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan bahaya korupsi sejak dini.
Ketua panitia, menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan untuk memberikan edukasi sekaligus motivasi kepada generasi muda agar turut berperan aktif dalam upaya pemberantasan korupsi. “Kami ingin menciptakan pemuda-pemudi yang berintegritas dan berani melawan korupsi, dimulai dari langkah kecil seperti memahami apa itu korupsi dan dampaknya bagi masyarakat,” ungkapnya.
Seminar ini menghadirkan pembicara ahli, Ika Putri Rahayu, S.H. selaku aktivis muda anti korupsi, Samsul Arifin, S.H., M.H selaku Dosen dari Universitas Muhammadiyah Surabaya dan juga Abd. Wachid Habibullah, S.H., M.H. Direktur LBH Surabaya Ketua Young Lawyers Committee (YLC) Peradi Surabaya, Advokat yang pernah menangani kasus korupsi di Surabaya, yang membahas berbagai strategi pencegahan korupsi dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu pembicara, Abd. Wachid Habibullah, S.H., M.H. Direktur LBH Surabaya Ketua Young Lawyers Committee (YLC) Peradi Surabaya, menjelaskan bahwa korupsi tidak hanya terjadi di tingkat pemerintah pusat, tetapi juga di lingkungan masyarakat kecil. Ia menekankan pentingnya membangun budaya transparansi dan akuntabilitas sejak usia muda. “Korupsi adalah musuh bersama yang harus kita lawan dengan pengetahuan dan tindakan nyata. Pemuda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan,” jelasnya.
Abd. Wachid Habibullah, S.H., M.H. Direktur LBH Surabaya Ketua Young Lawyers Committee (YLC) Peradi Surabaya juga membagikan kisah inspiratif dari berbagai komunitas yang berhasil mengurangi praktik korupsi melalui program berbasis masyarakat.
Seminar ini mendapatkan respons positif dari para peserta.
Salah satu peserta, dari Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya, mengungkapkan bahwa kegiatan ini membuka wawasannya tentang pentingnya sikap jujur dan bertanggung jawab. “Saya jadi sadar bahwa korupsi bisa terjadi di mana saja, bahkan di lingkungan bermasyarakat. Selain seminar, mahasiswa juga mengadakan sesi review Film Hitler mati di Surabaya dan juga saling berdiskusi untuk merancang kampanye anti korupsi yang dapat diterapkan di desa tersebut.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata berharap dapat meninggalkan dampak positif yang berkelanjutan dimasyarakat. Para ahli dan advokat mengapresiasi inisiatif mahasiswa ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan di masa depan.
“Seminar ini menjadi langkah awal yang baik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya integritas. Semoga anak-anak muda di Universitas Muhammadiyah Surabaya dan juga masyarakat umum, dapat menjadi pelopor dalam memberantas korupsi di lingkungan kampus dan juga lingkungan bermasyarakat,” tutupnya.
Dengan semangat kolaborasi dan edukasi, generasi muda diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam menciptakan Indonesia yang bebas dari korupsi.
Untuk mengetahui lebih banyak informasi dan kegiatan lain mahasiswa UPN “Veteran“ Jawa Timur dapat mengunjungi hiperlink berikut :
https:// www.upnjatim.ac.id
https:/// ppm.upnjatim.ac.id
Penulis : Satria Surya Negara, Naufal Tsabita Syarifanda, Satria Hendy Wahyu Saputro, Muhammad Albab Hakiki
Tinggalkan Balasan