Wakil Bupati Sidoarjo saat berdialog dengan kedua orang tua korban penyiraman air keras.
Gelorajatim.com – Berbekal laporan dari sejumlah masyarakat dan insan media, Wakil Bupati Sidoarjo H. Subandi, SH bersama Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Camat Taman dan Puskesmas Taman turun langsung ke rumah salah satu korban yang mengalami luka paling parah akibat penyiraman air keras yaitu Ferdinan Adi P. Berlokasi di Gang Sempit di Dusun Simowau Kelurahan Sepanjang Kecamatan Taman, Sidoarjo kedatangan Wakil Bupati Sidoarjo beserta rombongan di sambut oleh kedua orang tua korban serta korban yang masih berbalut kain putih di wajahnya tersebut.
Subandi sapaan akrab Wakil Bupati Sidoarjo memastikan segera akan membawa korban penyiraman air keras untuk mendapat pertolongan medis di RSUD Sidoarjo. Nanti semua biayanya di tanggung Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
“Korban akan segera kita bawa ke RSUD Sidoarjo agar secepatnya mendapatkan pertolongan secara medis, kasihan kalau menunggu terlalu lama. Selain itu, kami juga memberikan paket sembako kepada para korban untuk sedikit bisa membantu kebutuhan sehari-hari,” ucap Wakil Bupati Sidoarjo, H. Subandi, SH, Kamis (12/8/2021) saat berada di rumah korban penyiraman air keras.
Setelah memberikan semangat kepada kedua orang tua korban, Wakil Bupati Sidoarjo melakukan sidak di Perusahaan pengisian air keras yang tak jauh dari rumah korban.
Subandi menyampaikan di hadapan awak media bahwa saya barusan sudah berkoordinasi dengan manajemen CV Cakrawala Sakti yang merupakan pabrik pengisian air keras itu untuk memberikan pertanggung jawaban kepada para korban. Semua korban yang berjumlah 18 ini harus mendapat santunan untuk biaya pengobatan. Jangan sampai mengingkari apa yang telah di sepakati dari awal untuk memberikan biaya pengobatan,” ungkap Subandi yang berada di dalam pabrik pengisian air keras.
Subandi juga akan berkoordinasi dengan Kapolresta Sidoarjo untuk mengecek surat ijin atas CV Cakrawala Sakti tersebut. Jika memang tidak ada ijinnya, ya kita pastikan segera ditutup,” tegas Politisi Partai PKB itu. [ris/azl]