Tim pengabdian dari UPN Veteran Jatim usai Pelatihan Pemanfaatan Limbah Bandeng di Desa Kalanganyar.
Gelorajatim.com – Pengabdian masyarakat dilakukan oleh tim dosen Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, yang terdiri dari Dr. Ir. Sri Winarti, MP dan Ir. Titi Susilowati, MT bersama mahasiswanya Elionora Brigita Yuliro serta Adelia Permatasari, Minggu (29/8/2021). Mereka memberikan pendampingan tentang proses pengolahan limbah ikan bandeng seperti kepala, ekor dan duri dapat menjadi kecap ikan aneka rasa yaitu asin, pedas dan manis.
Kegiatan pengabdian dosen UPN Veteran Jatim tersebut, bertempat di CV Maharani Dwi Bayu di Desa Kalanganyar Kecamatan Sedati, Sidoarjo. “Selain belajar tentang proses produksi kecap aneka rasa dari limbah bandeng, kita juga berikan pelatihan aplikasi pengemasan dan pelabelan terhadap kecap yang dihasilkan. Dari segi estetika kemasan sangat penting untuk menarik minat konsumen, dari segi teknologi pangan kemasan tanpa label tidak sesuai dengan peraturan undang-undang tentang pelabelan pangan. Label dan pelabelan berkaitan dengan tiga fungsi pengemasan, yaitu fungsi identinkasi, fungsi membantu penjualan produk dan fungsi pemenuhan peraturan perundang-undangan,” terang Dr. Ir. Sri Winarti, MP dosen dari UPN Veteran Jawa Timur.
Sementara itu, kata Ir. Titi Susilowati, MT mengatakan bahwa kecap dari limbah ikan bandeng yang dikembangkan di CV Maharani sendiri memiliki keunggulan dapat menggantikan sambel bandeng asap dan bandeng presto yang sebelumnya memang dibuat dari kecap kedelai ditambah bumbu-bumbu cabe untuk memberikan sensasi pedas. Kemasan kecap yang digunakan adalah yang tahan sterilisasi yaitu botol kaca dan aluminium foil,” ujarnya.
Hal ini dipilih karena salah satu tahap pengolahan kecap adalah sterilisasi. Sedangkan proses sterilisasi ini sangat penting dilakukan untuk mensterilkan kecap bandeng agar memiliki daya awet yang tinggi, sehingga memperluas distribusi. Proses sterilisasi di perusahaan besar biasanya dilakukan dengan menggunakan retort yaitu alat pemanas dengan tekanan tinggi. Untuk aplikasi sterilisasi skala UKM perlu dilakukan modifikasi alat sterilisasi dengan harga yang terjangkau,” pungkas Ir Titi. (gj)